TKN Akui Ahok Bisa Jadi Bahan Serangan Lawan Politik Jokowi

Minggu, 10 Februari 2019 12:17 WIB

Basuki Tjahaja Purnama alias BTP memberikan salam saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ahok terlihat mengenakan jaket merah berlambang PDIP. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Abdul Kadir Karding, mengatakan pihaknya menyadari jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpotensi jadi bahan serangan pihak lawan kepada pasangan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Terlebih saat ini mantan gubernur DKI Jakarta itu bergabung dengan salah satu partai pengusung, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca juga: Hasto Kristiyanto Goda Mardani PKS soal 2019 Ganti Presiden

"Kekhawatiran itu pasti ada," katanya lewat pesan singkat pada Tempo, Ahad, 10 Februari 2019.

Karding menduga pihak lawan sejak awal telah menarasikan kubunya penista agama. Hal ini bertambah dengan keberadaan Ahok yang baru bebas dari penjara usai divonis bersalah dalam kasus penodaan agama.

Sebabnya, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap masyarakat bisa berpikir dewasa dalam menyambut pemilihan presiden 2019. Ia berharap pula agar tidak ada lagi permainan politik identitas.

Advertising
Advertising

"Semoga masyarakat semakin rasional melihat mana yang menista, mana yang nggak. Semoga politik identitas tidak jadi alat untuk sekedar kekuasaan," ujarnya.

Karding menampik pula jika kubu Jokowi - Ma'ruf dipandang sebagai kelompok penista agama. Menurut dia, di barisan pendukung calon presiden nomor urut 01 itu ada tiga partai berbasis Islam.

"PKB , PPP (Partai Persatuan Pembangunan), dan PBB (Partai Bulan Bintang) semua basis ideologi dan massanya Islam, bahkan terbesar dari pada PAN (Partai Amanat Nasional) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Jadi tidak mungkin kami ini menista agama," ujarnya.

Baca juga: Ahok Buka-bukaan di Vlog Soal Banyak Rencana, Pernikahan?

Peneliti Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie, mengatakan bergabungnya Ahok bisa memberikan keuntungan bagi Jokowi. Selain memiliki massa yang militan, Ahok pernah menjadi pendamping Jokowi sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Namun Jerry mewanti-wanti Ahok untuk mengontrol emosinya. "Yang perlu dihindari tuturnya, mengeluarkan statement miring dan pedas, lantaran ini punya pengaruh dengan pilpres," kata dia lewat pesan singkat.

Jerry menyarankan agar Ahok mampu menguasai diri agar terbangun suasana kondusif. "Sebaiknya jangan terlalu vokal seperti waktu lalu. Sebaiknya hindari masuk timses Jokowi," ujarnya.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

39 menit lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

55 menit lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

15 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

17 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya