Jokowi Mengapresiasi Muslimat NU Cianjur Deklarasi Anti-hoaks

Reporter

Friski Riana

Jumat, 8 Februari 2019 21:10 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri silaturahmi bersama Muslimat NU dan para ulama Pondok Pesantren Al-Ittihad Cianjur, Jawa Barat, 8 Februari 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Cianjur-Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut baik pembacaan deklarasi anti-hoaks yang diserukan Muslimat Nahdlatul Ulama Pondok Pesantren Al-Ittihad Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 8 Februari 2019. "Saya sangat hargai deklarasi Muslimat NU di mana-mana mengenai hoaks, fitnah, dan ghibah. Supaya kita tidak didera perpecahan dan konflik," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menuturkan tindak lanjut setelah deklarasi adalah menjaga persatuan, kerukunan, persaudaraan, ukhuwah islamiah, dan ukhuwah wathaniah. Sebab, kata Jokowi, Indonesia dianugerahi perbedaan suku, agama, bahasa, adat, dan tradisi.

Baca: Tawa Jokowi Saat Ketua Muslimat NU Ditanya Dukungan di Pilpres

Jokowi mengaku tidak ingin Indonesia menjadi negara berkonflik seperti yang dialami Afghanistan selama 40 tahun. Jokowi mengungkapkan, konflik Afghanistan diawali permusuhan antara dua suku. Karena perang terus terjadi, situasi dan kondisi di negara itu menjadi tidak aman.

Deklarasi yang dilakukan Muslimat NU, kata Jokowi, menjadi penting untuk mengingatkan kepada masyarakat agar tidak memulai konflik karena urusan politik. Jokowi menilai, konflik di Indonesia umumnya diawali dengan adanya perbedaan pilihan pemimpin.

"Pemilihan bupati, antar-kampung enggak saling sapa. Pemilihan gubernur, antar-tetangga enggak saling ngomong. Pemilihan presiden, satu majelis talim enggak saling ngomong. Lho lho lho lho. Lupa. Kita ini saudara. Ukhuwah harus kita pererat, jaga, rawat. Kok urusan pilihan politik jadi seperti itu," ujarnya.

Simak: Cerita Ketua Muslimat NU Khofifah Hadapi Komentar Soal Kerudung

Jokowi juga berpesan pada para Muslimat NU untuk tidak mudah termakan isu dan fitnah. Ia menyarankan pada pemilihan pemimpin, masyarakat hanya perlu melihat pengalaman calon tersebut di pemerintahan, prestasi, dan programnya. "Dilihat program baik atau tidak baik untuk daerahnya. Ide gagasan dilihat juga. Jangan dengerin fitnah isu berkembang. Kalau menjelang ini kan 2 bulan lagi, isinya pasti simpang siur ke mana-mana," kata dia.

Isi deklarasi hoaks yang dibacakan Muslimat NU sebagai berikut:
Dengan rahmat Allah yang Maha Kuas, kami warga Muslimat NU berikrar:
1. Menolak hoax, fitnah, dan gibah yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa.
2. Tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan gibah.
3. Membudayakan menyaring sebelum menyebar informasi yang diterima.
4. Berfikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

6 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

6 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

9 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

10 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

10 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

12 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

12 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

13 jam lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.

Baca Selengkapnya