Timses Jokowi Akui Tak Puas dengan Elektabilitas Saat Ini

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 8 Februari 2019 18:09 WIB

Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin tiba untuk mengikuti pengundian dan penetapan nomor urut pada Pemilihan Presiden 2019 di kantor KPU, Jakarta, Jumat 21 September 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf mengakui bahwa timnya masih tak puas dengan elektabilitas pasangan calon 01 itu selama lima bulan masa kampanye. Menurut hasil sigi berbagai lembaga survei, elektabilitas Jokowi berada di sekitar angka 54 persen.

Baca: Dua Lembaga Survei: Elektabilitas Jokowi - Prabowo Stagnan

"Angka seperti itu masih bagus, tapi kami tidak puas, meskipun selisih masih 20 persen. Target kami 70 persen," ujar Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong, saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Jumat, 8 Februari 2019.

Pasca debat pertama, dua lembaga survei, yakni LSI Denny JA dan Populi Center merilis hasil survei elektabilitas dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga di pemilihan presiden 2019, Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Hasilnya, elektabilitas kedua paslon stagnan dalam catatan selama lima bulan pasca penetapan calon presiden dan calon wakil presiden. "Hasil survei kami, elektabilitas kedua paslon cenderung stagnan dengan jarak elektabilitas yang juga stabil," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jakarta Timur pada Kamis, 7 Februari 2019.

Baca: Kubu Jokowi dan Prabowo Janjikan Kesejahteraan TNI

Survei LSI Denny JA pada Januari 2019 misalnya, suara Jokowi - Ma'ruf Amin sebesar 54,8 persen dan Prabowo - Sandiaga sebesar 31,0 persen. Sementara yang belum memutuskan pilihan sebesar 14,2 persen. Sementara menurut Populi Center, suara Jokowi - Ma'ruf Amin sebesar 54,1 persen dan Prabowo - Sandiaga sebesar 31,0 persen. Sementara yang belum memutuskan pilihan sebesar 14,9 persen.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

19 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya