Kedutaan Tak Tuntut Permintaan Maaf Jokowi soal Propaganda Rusia

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Rabu, 6 Februari 2019 18:59 WIB

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Goegievna Verobieva sedang memberikan keterangan pers mengenai situasi kawasan, Jumat, 13 April 2018. TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta -Atase Pers Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin, mengatakan kedutaannya tak menuntut permintaan maaf atas istilah propaganda Rusia yang dilontarkan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, beberapa waktu lalu.

Baca: Duta Besar Rusia Bantah Jokowi Soal Propaganda Rusia

"Tidak (menuntut permintaan maaf), yang kami ingin adalah menyampaikan posisi Rusia tidak campur tangan pada urusan dalam negeri negara-negara asing," ujar Denis kepada Tempo, Rabu, 6 Februari 2019.

Sebelumnya, Denis mengatakan kedutaannya tak ingin istilah ini digunakan dalam kontestasi politik di Indonesia. "Kami tidak ingin istilah ini dipakai, karena istilah propaganda Rusia adalah fitnah murni yang diciptakan oleh Amerika Serikat," ujar dia, dua hari yang lalu.

Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi menuntut Jokowi meminta maaf kepada BPN dan Kedutaan Rusia terkait tudingan kubunya yang menggunakan propaganda Rusia tersebut.

Sementara itu, Jokowi mengatakan pernyataannya tentang propaganda Rusia tidak bermaksud menyinggung Rusia sebagai satu negara. Ia menjelaskan hanya berbicara tentang teori firehose of falsehood yang dikemukakan oleh lembaga think-tank asal Amerika Serikat, RAND Corporation.

"Jadi ini bukan urusan negara," ujar Jokowi usai menghadiri peringatan ulang tahun Himpunan Mahasiswa Islam ke-72 di Jalan Purnawarman nomor 18, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2019.

Jokowi menyatakan Indonesia dan Rusia memiliki hubungan bilateral yang baik. Ia mengklaim memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya," ujar dia.

Baca: Jokowi Serang Balik Kubu Prabowo, Fadli Zon: Dia Putus Asa

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf telah menggunakan istilah propaganda Rusia sejak Oktober 2018, ketika kasus hoaks Ratna Sarumpaet terbongkar. Influencer TKN, Budiman Sudjatmiko menuding kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah menggunakan teori propaganda Rusia atau yang dikenal dengan Firehose of Falsehood atau “slang pemadam kebohongan", karena memanfaatkan kebohongan sebagai alat politik. Namun, BPN membantah.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

1 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

10 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

11 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

11 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

23 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

23 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya