Kubu Prabowo Anggap Ucapan Jokowi soal Propaganda Rusia Berbahaya
Reporter
Ryan Dwiky Anggriawan
Editor
Amirullah
Senin, 4 Februari 2019 17:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai pernyataan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi soal propaganda Rusia adalah pernyataan yang berbahaya. Menurut Dahnil, pernyataan tersebut dapat merusak hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Rusia.
Baca: Diprotes Dubes, TKN Bakal Tak Pakai Lagi Istilah Propaganda Rusia
"Seorang presiden dengan bahasa eksplisit menyebut satu negara terlibat dalam pemenangan salah satu pasangan presiden, apalagi menyeret negara lain dalam peta politik Indonesia, itu berbahaya buat hubungan diplomatik kita," kata Dahnil di media center BPN, Senin, 4 Februari 2019. "Secara tidak langsung, Pak Jokowi merusak hubungan diplomatik, lho."
Dahnil lalu mempertanyakan dari sumber mana Jokowi sampai mengatakan soal propaganda Rusia itu. Menurut dia, sumber tersebut adalah hoax alias kabar bohong. "Hati-hati Pak Jokowi bisa menebar hoax nanti, dan tambah lagi itu akan mengganggu hubungan diplomasi kita dengan Rusia," ujar Dahnil.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Verobieva menyatakan tak terima dengan penggunaan istilah "Propaganda Rusia" yang disebut Jokowi. Lyudmila menjelaskan, istilah propaganda Rusia direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah tersebut, ujar dia, sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," ujar Lyudmila lewat keterangannya, Senin, 4 Februari 2019. Pernyataan resmi Kedutaan Rusia ini juga diunggah di akun Twitter resmi Kedutaan Rusia di Jakarta.
Atase Pers Kedubes Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin mengatakan, pernyataan itu menegaskan sikap Kedutaan Besar Rusia yang tak ingin istilah Propaganda Rusia ini digunakan dalam kontestasi politik di Indonesia. "Kami tidak ingin istilah ini dipakai, karena istilah Propaganda Rusia adalah fitnah murni yg diciptakan oleh Amerika Serikat," ujar Denis kepada Tempo, Senin, 4 Februari 2019.
Baca: Duta Besar Rusia Bantah Jokowi Soal Propaganda Rusia
Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada 2016. Jauh sebelum Jokowi, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf juga telah lama menggunakan istilah ini untuk menuding kubu Prabowo.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | DEWI NURITA