Soal Propaganda Rusia, Jokowi Dinilai Merusak Hubungan Diplomatik

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Amirullah

Senin, 4 Februari 2019 16:54 WIB

Calon presiden Prabowo Subianto, didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat menghadiri acara jalan sehat yang digelar oleh kelompok relawan Roemah Djoeang di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Februari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan ucapan calon presiden inkumben Joko Widodo alias Jokowi soal propaganda Rusia. Menurut dia, pernyataan Jokowi dapat merusak hubungan baik antara Indonesia dengan negara pecahan Uni Soviet itu.

Baca: Duta Besar Rusia Bantah Jokowi Soal Propaganda Rusia

"Itu membahayakan hubungan diplomatik kita dengan Rusia," ujar Fadli di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih, Senin, 4 Februari 2019.

Sebelumnya, Jokowi meminta semburan hoaks atau berita bohong dan propaganda Rusia dalam berpolitik harus dihentikan. Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada tahun 2016.

Rand Corporation menganalisis cara berpolitik Donald Trump mirip metode Presiden Rusia Vladimir Putin di Krimea dan Georgia, yaitu mengunakan teknik kebohongan yang diproduksi secara masif dan simultan melalui media-media pemberitaan yang mereka miliki.

Advertising
Advertising

Menurut Fadli Zon, Jokowi seharusnya tidak melontarkan pernyataan yang dapat merusak hubungan baik Indonesia dan Rusia. Sebab, kata dia, Jokowi berposisi sebagai presiden yang juga akan kembali maju di Pilpres 2019. "Itu bahaya, bisa diprotes nanti," katanya.

Baca: Jokowi Serang Balik Kubu Prabowo, Fadli Zon: Dia Putus Asa

Di sisi lain, Fadli Zon juga membantah cara-cara atau propaganda Rusia yang disindirkan ke kubu Prabowo Subianto. Selama ini, ucap dia, kubunya hanya berpolitik dan berdemokrasi secara terbuka dan normal. "Apa maksudnya itu? Kami kan tak ada pakai propaganda Rusia atau apa," ucapnya.

Atas hal ini, Fadli Zon menyarankan Jokowi menyaring setiap masukkan dari tim suksesnya. Sebab, kata dia, tak semua masukkan dari tim Jokowi merupakan hal yang benar. "Jangan gegabah lah, jangan grasa grusu mendapat masukan dari timnya," tuturnya. "Itu garbage in garbage out. Kalau masuknya sampah ya keluarnya sampah juga."

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

14 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

14 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya