Pengamat: Gaya Menyerang Jokowi Akibat Panik Soal Elektabilitas

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 4 Februari 2019 08:29 WIB

Calon presiden nomor urut 01, Jokowi menyampaikan sambutan saat Deklarasi Dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 3 Februari 2019. Koalisi Alumni Diponegoro untuk Jokowi-Amin terdiri dari alumni-alumni sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Univeritas Diponegoro, UIN Wali Songo, Unisbang, Unika Sugiyapranoto, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala, Universitas Kristen Satya Wacana. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai gaya menyerang calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi belakangan ini, dinilai sebagai bentuk kepanikan karena elektabilitas belum aman.

Berita terkait: Mulai Tanggapi Serangan Kubu Prabowo, Jokowi: Masak Diam Terus

"Sebagai petahana, elektabilitas Jokowi minimal 60 persen biar aman. Sementara Jokowi masih 53 persen. Karena itu, Jokowi menggunakan strategi total football ala Barcelona," ujar Adi Prayitno kepada Tempo pada Ahad malam, 3 Februari 2019.

Menurut Prayitno, sebaik-baiknya strategi bertahan adalah menyerang untuk mengunci kemenangan. Kendati demikian, ujar dia, sebagai petahana, Jokowi mestinya fokus menjual kesuksesan kinerjanya selama 5 tahun.

Jokowi juga bisa mengkapitalisasi semua yang sedang dan telah dilakukan, seperti; pembangunan infrastruktur, dana desa, PKH, kartu Indonesia pintar, kartu indonesia sehat, dan seterusnya. "Bukan malah sibuk menyerang. Gaya frontal ini bukan khas Jokowi yang biasanya kalem dan datar," ujar dia.

Advertising
Advertising

Prayitno menilai, strategi menyerang ini sengaja didesain untuk mengerek elektabilitas Jokowi yang relatif stagnan. Namun, gaya ini dinilai merugikan, karena Jokowi tidak alamiah seperti biasanya, yakni yang jualan kerja dan cuek dengan gosip-gosip luaran. "Sebab, yang disukai dari Jokowi itu karena dia alamiah, apa adanya, dan tak suka menyerang."

Gaya menyerang Jokowi diperlihatkan sekurangnya dalam kampanye di Surabaya dan Semerang belum lama ini. Serangan itu dia tujukan kepada kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Masak saya diam terus? Saya suruh diam terus? Saya suruh sabar terus? Ya tidak dong," kata Jokowi saat ditanya wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Ahad, 3 Februari 2019.

Tetapi Jokowi menyangkal telah melakukan serangan ke kubu lawan. Dia menyatakan hanya menyampaikan kenyataan. "Sekali-sekali dong."

Saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jokowi menanggapi beberapa pernyataan kontroversial yang diucapkan Prabowo, mulai dari prediksi Indonesia bubar, Indonesia dikhawatirkan seperti Haiti, hingga hoax Ratna Sarumpaet.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengklaim elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto masih terpaut 20,4 persen. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengklaim, posisi mereka sudah cukup aman untuk saat ini. "Di sosial media, posisi kami bahkan mencapai 59,9 persen," ujar Hasto Kristiyanto saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta pada Selasa, 29 Januari 2019.

Survei TKN ini berbeda cukup jauh dengan survei internal Badan Pemenangan Prabowo-Sandi. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang juga adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengklaim hasil survei internal BPN menemukan selisih elektabilitas antara Prabowo - Sandiaga tak lebih dari 11 persen dengan Jokowi - Ma'ruf. "Ada yang 5 sampai 7 persen, ada yang 6 sampai 10 persen, dan ada yang katakan 7 sampai 11 persen."

DEWI NURITA

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

21 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya