Ini Alasan Jokowi Memprioritaskan Pembangunan Jalan Tol

Reporter

Friski Riana

Minggu, 3 Februari 2019 07:23 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis, 20 Desember 2018. Peresmian tujuh ruas jalan tol Trans Jawa oleh Presiden Joko Widodo menandai terhubungnya Tol Merak hingga Surabaya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi, mengatakan bahwa orang yang tidak senang dan benci dirinya tidak akan mengerti tujuannya membangun jalan tol.

"Silakan ada orang ngomong kepada saya, Pak kita enggak mau makan jalan tol. Ya kalau enggak ngerti teori ekonomi makro sulit saya menjelaskan. Atau kalau memang benci dan enggak senang, dijelaskan kayak apa ya enggak nyambung," kata Jokowi dalam silaturahmi paguyuban pengusaha Jawa Tengah di Semarang Town Square, Sabtu, 2 Februari 2019.

Jokowi mengatakan, di era kepemimpinannya memang fokus terlebih dulu di sektor infrastruktur, kemudian sektor pengembangan sumber daya manusia. Sebab, jika semua program berbagai sektor dilakukan berbarengan tidak akan ada hasilnya karena anggaran akan tercecer.

"Seperti infrastruktur ini. Itu tahapan jegret, tahapan jegret, memang harus seperti itu. Kalau semuanya dikerjakan, anggaran diecer-ecer, kembali lagi baunya enggak akan kelihatan. Percaya saya," katanya.

Jokowi pun menjelaskan alasannya fokus pada sektor infrastruktur terlebih dahulu. Pada 1978, kata Jokowi, Indonesia sudah memulai pembangunan jalan tol Jagorawi sepanjang lebih kurang 50 kilometer. Menurut dia, banyak negara lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Cina, dan Filipina ingin melihat seperti apa manajemen, konstruksi, dan pengelolaan jalan tol.

Advertising
Advertising

Tetapi, setelah puluhan tahun sejak dimulainya pembangunan jalan tol, Indonesia baru membangun sepanjang 780 kilometer sampai 2014. Jokowi mengatakan, panjang jalan tol bertambah 782 kilometer dalam empat tahun kepemimpinannya. Ia memperkirakan, panjang jalan tol yang dibangun selama periode pemerintahannya akan mencapai 1.854 pada akhir tahun ini.

Kendati begitu, Jokowi meminta pencapaiannya itu tidak ditepuktangani. Sebab, ia menganggap proses pembangunannya masih lambat meski sudah bekerja tiga shift dari pagi hingga malam. Mantan Gubernur DKI itu membandingkan pembangunan jalan tol di Cina.

"Sekarang dalam kurun waktu yang seperti tadi saya sebutkan, sudah bangun 280 ribu kilometer. Jangan ditepuki, kita harus sedih lihat angka-angka itu. Kita 780 kilometer, mereka 280 ribu kilometer," katanya.

Menurut Jokowi, jika semua jalan tol sudah terbangun, seperti Trans Jawa danTrans Sumatera, kecepatan distribusi barang dan mobilitas orang di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Ia meyakini bahwa negara yang cepat bisa memenangkan kompetisi dengan negara lain.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

51 menit lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

2 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

7 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

7 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

8 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

8 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

16 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

17 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya