Sohibul Cerita Soal Jawaban SBY Saat Diminta Kampanye Pilpres

Rabu, 30 Januari 2019 15:14 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini dalam acara Konsolidasi Nasional PKS untuk Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman mengungkapkan dirinya pernah mendengar cerita dari tim Direktorat Materi dan Debat Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ihwal jawaban Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat diminta berkampanye untuk pemilihan presiden. Menurut cerita, kata Sohibul, SBY menjawab bahwa Demokrat masih berjuang untuk pemilihan legislatif.

Baca: SBY Kampanye Prabowo Maret 2019, Demokrat: Saat yang Tepat

"Jawaban Pak SBY adalah, kami sedang setengah mati memikirkan, memperjuangkan bagaimana Demokrat bisa eksis," kata Sohibul di acara Konsolidasi Nasional Anggota Dewan Perwakilan Rakyat-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah PKS di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2019.

Saat dikonfirmasi, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa tim materi bertemu dengan SBY hanya untuk membicarakan materi debat. Kata dia, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang sebelumnya pernah membahas kampanye SBY untuk pilpres.

Namun, secara substansial, menurut Ferdinand, sikap Demokrat yang berkampanye pileg lebih dulu itu sudah kerap dikemukakan sebelumnya. "Itu kan bukan rahasia, sudah sering disampaikan juga," kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Rabu, 30 Januari 2019.

Calon Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso (kiri) disambut oleh Ketua Umum Partai Demokrat SBY (tengah), Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan), dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kanan) saat berkunjung di Kediaman SBY di, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Dalam pelbagai kesempatan sebelumnya, SBY mengatakan Demokrat akan fokus memenangkan pileg 2019 terlebih dulu. Dia juga menyatakan akan turun berkampanye untuk Prabowo dan Sandiaga pada Maret 2019.

Baca: SBY Tak Hadir di Debat Capres, Demokrat: Sudah Ada AHY

Advertising
Advertising

Dari informasi terkait jawaban SBY yang dia dapat itu, menurut Sohibul, terlihat betapa sulitnya perjuangan partai-partai yang tak memiliki calon presiden dan wakil presiden di pemilihan umum serentak ini. Kata dia, efek ekor jas atau coattail effect dari calon presiden dan wakil presiden hanya didapat oleh partai asal para kandidat.

Dalam hal ini, coattail effect hanya dinikmati Partai Gerindra yang merupakan partai asal Prabowo-Sandiaga, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menyorongkan Joko Widodo, dan Partai Kebangkitan Bangsa yang diidentikkan dengan Ma'ruf Amin.

Sohibul melanjutkan, bagi partai-partai lain, memasarkan capres-cawapres tak serta merta memasarkan partai. Dia mengakui partainya harus bekerja dua kali lipat di Pemilihan Umum 2019 ini. "Saya kira itu problem bersama partai yang tidak memiliki capres-cawapres sendiri," ujarnya.

Sohibul mengatakan, survei mencatat bahwa ada sekitar 47-52 persen pemilih yang memilih partai yang berbeda dengan pilihan capres-cawapres. Artinya, kata dia, partai-partai pengusung memperebutkan 50 persen suara.

Baca: Demokrat: SBY Akan All Out Kampanyekan Prabowo Maret 2019

Kendati begitu, Sohibul mengatakan PKS akan tetap seimbang dalam upaya pemenangan pileg dan pilpres. Merujuk survei, Sohibul berujar 85 persen pemilih memikirkan pilpres. Dia mengatakan partai hanya mendapat 15 persen pemilih jika hanya berfokus pada pileg.

"Pilpres harus kita menangkan, pileg juga harus kita menangkan. PKS harus naik menjadi partai papan atas dengan minimal 12 persen," kata Sohibul.

Berita terkait

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

24 menit lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

9 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

13 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

14 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

15 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

17 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

18 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

19 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya