Hashim Sebut Prabowo - Sandiaga Pasangan Pembela Pancasila

Minggu, 27 Januari 2019 21:08 WIB

Pengusaha sekaligus adik dari Prabowo Subianto, Hashim Sujono Djojohadikusumo menemui Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa pasangan Prabowo - Sandiaga Uno merupakan pasangan pembela Pancasila. Pernyataan ini Hashim katakan saat menjadi pembicara dalam acara dialog nasional 'Kebhinekaan dan Pemilu Damai' di gedung Bhayangkari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Januari 2019.

Baca juga: Rizal Ramli dan Said Didu Bantu Kubu Prabowo Siapkan Debat Capres

"Pihak lawan kami selalu sebut Pancasila, seolah-olah mereka pembela Pancasila. Maaf, saya yakin dari pihak Prabowo-Sandi juga pembela Pancasila, (tapi) bedanya dimana?" ujar Hashim dalam pemaparannya itu.

Hashim lalu mengatakan Pancasila yang disuarakan lawan politiknya berbeda dengan Pancasila dari pasangan Prabowo - Sandi. Pihak lawan, kata Hashim, bicara Pancasila seolah-olah hanya dari sila pertama. "Toleransi, intoleransi, kerukunan beragama, dan sebagainya itu tertuang dalam sila pertama, itu betul dan kami yakin itu betul. Prabowo-Sandi dan saya sangat mendukung itu," ujar dia.

Meskipun demikian, Hashim berujar pemerintahan saat ini mengabaikan sila ke lima dalam Pancasila, yaitu sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padahal, kata ia, sila ke lima itu sama pentingnya dengan sila-sila lain yang ada di Pancasila.

Advertising
Advertising

Hashim kemudian mencontohkan abainya pemerintahan saat ini terhadap sila ke lima dengan mengutip data berbagai lembaga tentang ketimpangan kekayaan di Indonesia.

"Oxfam, salah satu lembaga NGO luar negeri dengan dukungan data dari beberapa pihak menunjukkan bahwa empat orang terkaya Indonesia memiliki kekayaan dan penghasilan melebihi 100 juta (rata-rata) orang Indonesia," tutur dia.

Tak cukup disitu, ia melanjutkan pemaparannya dengan menunjukkan data gini indeks (ketimpangan) kepemilikan tanah di Indonesia. Dalam data yang ia tunjukkan, disebutkan 1 persen dari orang Indonesia menguasai 72 persen tanah di Indonesia.

Baca juga: AHY: Program Prorakyat SBY Dibagikan ke Prabowo untuk Bahan Debat

"Berarti apa? 99 persen rakyat Indonesia hanya memiliki 28 persen tanah di Indonesia. Ini yang dimaksud saya, Prabowo, dan Sandi bahwa hal ini harus ditanggulangi," ucap dia.

Hashim mengatakan bahwa hal ini harus ditanggulangi. Situasi dimana satu perusahaan bisa memiliki 2,8 juta hektare, satu perusahaan lagi bisa memiliki 5,5 juta hektare, dan puluhan juta orang Indonesia tidak punya tanah sama sekali menurut Hashim ini adalah sumber revolusi. "Dimana ada ketidakadilan, bisa nanti timbul revolusi sosial."

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

3 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

4 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

5 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

11 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

12 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

12 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

13 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya