Sosiolog: Golput Ada karena Krisis Kepercayaan kepada Pemerintah

Reporter

Andita Rahma

Jumat, 25 Januari 2019 11:07 WIB

Ilustrasi kotak suara/ logistik Pemilu Kepala Daerah (Pilkada). TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Sosilog Ariel Heryanto melihat sikap masyarakat yang memilih menjadi golongan putih (golput) atau tidak menggunakan hak suara dalam pemilu karena mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintah. "Tidak percaya pada petahana dan tidak percaya pada oposisi yang menantang." Ariel menyampaikannya melalui surat elektronik, Jumat, 25 Januari 2019.

Krisis kepercayaan itu, kata Ariel, tidak aneh. Sebab, secara umum, sejak 1988, Indonesia masih dikepung oleh berbagai kekuataan lama maupun baru dari Orde Baru. Hanya saja, mereka berganti baju, penampilan, slogan, dan gaya bicara.

Baca: Golput, Advokat Ini Sebut Muak dengan Jokowi Apalagi Prabowo

"Satu atau dua individu anti Orde Baru yang masuk dalam lingkaran kekuasaan tidak berdaya oleh cengkeraman mantan atau penerus politikus Orde Baru." Agak menyesatkan jika Pilpres 2019 digambarkan hanya sebagai persaingan sosok Jokowi dan Prabowo saja. Karena di belakang masing-masing dua calon presiden ini, ada jaringan kelompok yang sangat kuat dan sama-sama menjadi pewaris politik orde baru.

Ariel mencontohkan Jokowi. Menurut dia, Jokowi adalah pribadi yang baik dan bersih. "Dia tidak dibesarkan di lingkungan politik negara Orde Baru.” Jokowi, kata dia, dibesarkan dan dipilih massa dalam jumlah besar yang hanya berkumpul lima tahun satu kali di lapangan atau media sosial. Alhasil, setelah dipilih massa, Jokowi masuk ke istana seorang diri.

Baca: Koalisi Sipil Beberkan Penyebab Fenomena ...

Di istana Jokowi menghadapi aneka serigala. Sedangkan massa pendukungnya kembali ke rutinitas hidup sehari-hari. "Jokowi, atau siapapun pun orang seperti dia, tidak akan berdaya banyak di tengah lingkungan politik yang sudah hampir menyeluruh dikuasai oleh kekuatan lama dan baru bercorak Orde Baru."

Ariel menilai, Pilpres 2019 ini hanya bersaing berebut kekuasaan dan tidak memiliki ideologi yang berbeda. Itu sebabnya, ia menilai wajar jika ada golput pada pemilu 2019.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

5 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

5 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

8 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

9 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

9 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

9 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

10 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

11 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya