Pengamat yakin Angka Golput di Pilpres 2019 Belum Mengkhawatirkan

Jumat, 25 Januari 2019 10:34 WIB

Ilustrasi e-Pemilu, para pemilih membawa e-KTP untuk memilih calon pemimpinnya. Kredit: Humas BPPT

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai gejala golput di pemilihan presiden yang mencuat belakangan ini sebagai hal wajar. Adi berpendapat golput adalah pilihan yang rasional di tengah situasi politik saat ini. Kendati begitu, Adi menilai angka peluang golput masih berada pada level yang tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Itu wajar sebagai respons situasi politik yang berkembang saat ini," kata Adi kepada Tempo, Jumat, 25 Januari 2019. Menurut Adi, kedua kubu calon presiden-wakil presiden masih terjebak di hal-hal yang sifatnya remeh temeh dan dangkal. Apalagi, kata dia, debat pertama pemilihan presiden yang digelar Kamis, 17 Januari lalu pun tidak mampu menjelaskan apa pun kepada publik.

Adi mengakui kegagalan debat pertama itu juga lantaran format yang kaku dari Komisi Pemilihan Umum dan diberikannya daftar pertanyaan kepada para kandidat sebelum debat. Namun, kata dia, baik Joko Widodo - Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto - Sandiaga Uno juga tak menyampaikan visi misi mereka dengan jelas kepada publik. "Kontestan juga gagal menyampaikan visi misi mereka ke hadapan publik.”

Adi juga menganggap lazim seruan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Hak Sipil bahwa golput adalah hak dan bukan tindak pidana yang disampaikan di gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Rabu lalu, 12 Januari. Dalam acara itu, sejumlah orang yang hadir menyatakan akan golput lantaran muak dengan pilihan yang ada di pemilihan presiden 2019.

Direktur LBH Jakarta Arif Maulana mengatakan, golput dipilih sebagai bentuk koreksi terhadap sistem demokrasi saat ini. Menurut Arif, masyarakat yang tergabung dalam koalisi itu kecewa dengan masih banyaknya pelanggaran HAM di Indonesia, tidak terpenuhinya hak warga negara, dan maraknya korupsi.

Advertising
Advertising

"Itu adalah respons kritis dari civil society karena pemilu saat ini tidak menyentuh persoalan masyarakat, elite hanya sibuk dengan dirinya sendiri," kata dia.

Kendati begitu, Adi menilai angka peluang golput masih berada pada level yang tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi memperkirakan angka golput berada di kisaran 20 persen. Sedangkan, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menduga angka golput tak akan bisa ditekan di angka 30 persen.

Merujuk prediksi ini, kata Adi, masih ada sekitar 70 persen masyarakat yang akan berpartisipasi di pilpres 2019. Dia mengatakan angka ini masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju lainnya yang partisipasi politiknya juga tidak terlalu tinggi.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

18 Februari 2024

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

Selain memastikan Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil, namun pemungutan suara ulang ternyata juga memiliki dampak negatif. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

10 Februari 2024

Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

Tantri Kotak mengaku masih galau mentenukan pilihan tapi juga tak ingin golput dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

9 Februari 2024

Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

Menjadi golput alias tak gunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan hak politik warga negara Indonesia. Tapi, sanksi pidana bagi mereka mengajak golput.

Baca Selengkapnya

Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

9 Februari 2024

Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

Golputt pernah menjadi sebuah gerakan pada 1971. Ternyata, sejumlah kerugian akibat tidak gunakan hak memilih dalam Pemilu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

Tokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024

5 Februari 2024

Tokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024

Forum Peduli Indonesia Damai yang terdiri dari delapan tokoh lintas agama menyerukan damai untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya

2 Februari 2024

Kenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya

Menjelang Pemilu, tak sedikit orang yang memutuskan untuk golput. Lalu apa sebenarnya alasan orang pilih golput? Berikut ini beberapa dampaknya.

Baca Selengkapnya

Ingatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting

31 Januari 2024

Ingatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting

Sebagai figur publik, Enzy Storia mengingatkan pengikutnya agar tidak golput dan memilih pemimpin dengan bijak.

Baca Selengkapnya

Pesan Natal Uskup Agung Jakarta: Situasi Politik Tak Ideal tapi Tak Boleh Golput

26 Desember 2023

Pesan Natal Uskup Agung Jakarta: Situasi Politik Tak Ideal tapi Tak Boleh Golput

Begini pesan Natal Uskup Agung Jakarta selengkapnya yang sentil rezim penguasa juga DPR RI tentang tujuan penyelenggaraan negara.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Tangerang Mantap dengan Anies, tapi Ragukan Cak Imin

23 Desember 2023

Cerita Warga Tangerang Mantap dengan Anies, tapi Ragukan Cak Imin

Seorang warga Tangerang menghadiri acara Desak Anies di Jakarta Pusat kemarin. Dia menceritakan sudah mantap dengan Anies, tapi ragukan Cak Imin.

Baca Selengkapnya