Reaksi Marzuki Kill The DJ Lagunya Dipakai Kampanye untuk Prabowo

Selasa, 15 Januari 2019 12:49 WIB

Marzuki Mohamad alias Kill the DJ. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Marzuki Mohamad atau yang kerap disebut 'Kill The DJ' geram lagu 'Jogja Istimewa' ciptaannya dipakai untuk berkampanye. Kegeraman Marzuki Kill The DJ tercermin di akun Twitter miliknya saat mengomentari sebuah video yang menampilkan lagu ciptaannya itu diganti dengan lirik yang mengandung unsur dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca: Marzuki Kill The DJ Geram Lagunya Dipakai Timses Prabowo-Sandiaga

"Maling lagu bangsat! Yang gak terima bukan cuma saya sebagai pemilik hak cipta, orang Jogja juga gak akan terima lagu ini dipakai buat kampanye pilpres!!" tulis akun @killthedj saat mengomentari video tersebut pada Senin, 14 Januari 2019 pukul 21.30 WIB. Pihak manajemen telah memberi izin Tempo untuk mengutip tulisan dari sosial media Marzuki Mohamad.

Di akun instagram dengan username killthedj, Marzuki juga memberi klarifikasi mengenai video yang menjiplak lagunya itu. Dalam captionnya, Marzuki mengatakan bahwa dirinya tak akan memberi izin siapa pun yang akan menggunakan lagu 'Jogja Istimewa' untuk kepentingan kampanye pilpres 2019, baik pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi.

Ia juga menuliskan bahwa bagi dia, kolaborator lagu java hip-hop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, sudah pasti tahu akan sejarah dan kebanggaan lagu tersebut. Oleh karena itu, tulis dia, ia tak akan mengganti lirik lagu tersebut untuk tujuan lain, baik tujuan komersil atau kampanye politik.

Baca: Marzuki Kill The DJ Laporkan Pendukung Prabowo yang Comot Lagunya

"Meskipun saya pendukung @Jokowi, saya tidak akan pernah mengkhianati lagu tersebut dengan mengubah liriknya," tulis Marzuki.

Advertising
Advertising

Ia juga mewanti-wanti pada siapa pun yang telah mengubah lagu, membuat video, dan ikut menyebarkannya. "Anda telah melanggar Undang-Undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum," tulisnya.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang diposting akun twitter @CakKhum pada 10 Januari 2019 pukul 23.45 WIB, terlihat sekelompok perempuan yang sepertinya berusia paruh baya sedang beramai-ramai menyanyikan lagu 'Jogja Istimewa'. Alih-alih menyanyikan lagu itu sebagaimana lirik aslinya, lirik lagu tersebut diganti dengan lirik seperti ini:

Jogja Jogja, Jogja Istimewa
Prabowo Sandi, Pilihan Kita
Jogja Jogja, Jogja Istimewa
Adil dan Makmur, Tujuan Kita

Video tersebut juga disertai keterangan (Emak-emak Jogja).

@CakKhum sang pengunggah video menyertakan caption 'Emak-emak Jogja Kompaknya Mantul' disertai tagar #2019TidakPilihPetugasPartai, #2019GantiPresiden, dan #2019PrabowoPresidenRI dalam video tersebut.

Simak pula: Marzuki Kill the DJ Marah, Lagunya Dipakai Pendukung Prabowo

Di paragraf terakhir caption instagramnya, Marzuki mengimbau pada siapa pun pendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf, Prabowo-Sandi, maupun yang tak punya pilihan, untuk mewarisi bangsa ini dengan etika yang benar. Menurut dia, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum.

"Plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian. Sekian dan terima kasih," tulis dia.

Berita terkait

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

50 menit lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

2 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

4 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

4 jam lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

4 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

6 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

7 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

7 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya