Kubu Jokowi Tak Ambil Pusing TGPF Novel Baswedan Dituding Politis

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 14 Januari 2019 10:41 WIB

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf tak ambil pusing dengan berbagai tudingan bahwa pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF Novel Baswedan, hanya untuk kepentingan politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang pemilihan presiden 2019. “Kita terbiasa selalu mengait-ngaitkan,” ujar Wakil Ketua TKN Moeldoko saat ditemui di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, kemarin, Ahad, 13 Januari 2019.

Moeldoko meminta agar pembentukan TGPF Novel Baswedan tidak dilihat dari sisi negatif karena tim itu bagian dari solusi atas sebuah kasus lama yang belum selesai. “Jadi, jangan buru-buru menyimpulkan ini politis.”

Baca: TGPF Novel Baswedan Dibentuk, Berikut Personelnya

Wakil Ketua TKN lainnya, Abdul Kadir Karding bersikap serupa terhadap semua tudingan yang mengarah kepada kubunya. “Ya terserah lah tentang itu, yang penting Pak Jokowi ada tindakan,” ujar Karding saat ditemui di tempat terpisah. Jika ada yang mempertanyakan pembentukannya baru dilakukan sekarang, itu lantaran ada proses hukum yang tidak bisa diintervensi.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menunjuk beberapa orang untuk menangani kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan. Berdasarkan Surat Tugas Kapolri yang ditandatangani pada 8 Januari 2019, Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF Novel Baswedan ini terdiri dari 65 orang. Enam orang dari KPK, tujuh orang pakar, dan sisanya 52 dari kepolisian. Pembentukan TGPF merupakan rekomendasi dari Komnas HAM.

Advertising
Advertising

Baca: Meski Dikritik, Pembentukan TGPF Novel Baswedan Dinilai Tepat

Pegiat Hak Asasi Manusia atau HAM Haris Azhar menyebut pembentukan TGPF Novel Baswedan terkesan hanya untuk persiapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam debat capres. Sebab, ajang adu gagasan pertama yang akan berlangsung Kamis, 17 Januari 2019 itu membahas isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

"Aneh, kok seolah bekerja pas mau debat," kata dia melalui pesan teks, Jumat, 11 Januari 2019. Ia khawatir tim dibentuk hanya untuk menyediakan jawaban buat Jokowi saat debat capres.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menampik tudingan adanya kepentingan politik dalam pembentukan TGPF Novel Baswedan. "Kami bekerja netral, independen tidak ada kaitannya dengan politik," ujar dia saat dihubungi Sabtu 12 Januari 2019.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya