Soal Tim Gabungan Novel, BPN: Jangan karena Meng-create Pesona

Sabtu, 12 Januari 2019 16:43 WIB

Sekjen Partai Berkaya Priyo Budi Santoso menjawab pertanyaan media terkait keputusannya meninggalkan Partai Golkar di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, 12 April 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, mengatakan Presiden Joko Widodo memang lebih baik membentuk Tim Gabungan kasus Novel Baswedan ketimbang tidak sama sekali. Sekalipun pembentukan itu menuai kritik, Priyo melihat pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu sudah menjadi desakan publik sejak lama.

"Sebelumnya kan kurang bersambut, kalau hari ini mau dilakukan cepat-cepat ya syukurlah. Lebih baik dilakukan ketimbang enggak sama sekali," kata Priyo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Januari 2019.

Baca: Kasus Novel, KPK Didesak Gunakan Pasal Obstruction of Justice

Pemerintah membentuk Tim Gabungan kasus Novel Baswedan melalui Kepolisian Republik Indonesia. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memimpin tim itu secara langsung. Tim bakal bertugas selama enam bulan terhitung sejak 8 Januari.

Namun, pembentukan Tim Gabungan itu menuai kritik sebab dilakukan menjelang pelaksanaan debat pertama pemilihan presiden pada Kamis, 17 Januari 2019. Pelbagai pihak menengarai pembentukan tim itu demi menyiapkan jawaban bagi Jokowi dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin saat debat nanti. Apalagi, kubu Prabowo dalam beberapa kesempatan menyatakan kasus Novel Baswedan menjadi salah satu poin kritik mereka terhadap Jokowi.

Priyo Budi berpendapat pembentukan Tim Gabungan kasus Novel mestinya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Menurutnya pembentukan Tim Gabungan tidak sulit jika Jokowi sebagai presiden mendorong hal itu sedari dulu.

Simak: Meski Dikritik, Pembentukan TGPF Novel Baswedan Dinilai Tepat

"Mudah-mudahan ini bukan untuk bercita rasa karena meng-create pesona-pesona baru, mudah-mudahan itu betul-betul ikhlas dari kami karena keinginan untuk menuntaskan persoalan," ujar Sekretaris Jenderal Partai Berkarya tersebut.

Novel Baswedan diserang orang tak dikenal pada April 2017. Dia disiram air keras saat berjalan pulang dari salat subuh di masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun hingga kini polisi belum juga mengungkap pelaku dan aktor penyerangan terhadap Novel.

Berita terkait

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

5 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

5 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

5 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

27 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

27 hari lalu

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

Arjuna Mencari Cinta, novel populer karya Yudhistira Massardi pernah difilmkan pada 1979. Judul novelnya pernah dikutip jadi lagu dan sinetron.

Baca Selengkapnya

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

36 hari lalu

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

Dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi II DPR, AHY diberondong sejumlah pertanyaan soal mafia tanah.

Baca Selengkapnya