Survei: Jokowi Banyak Kampanye Kesehatan, Prabowo Tenaga Kerja

Jumat, 11 Januari 2019 22:23 WIB

Dua pasangan capres dan cawapres 2019. Nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf (kiri). Nomor urut 02, Prabowo - Sandiaga. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta- Hasil sigi teranyar dari lembaga survei Alvara Research Center menemukan beberapa tema yang sering dikampanyekan oleh kedua pasangan calon dalam pilpres 2019. Dalam survei Alvara per Desember 2018, tema kampanye yang sering disosialisasikan pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin adalah pelayanan kesehatan dengan presentase 73,3 persen, pembangunan infrastruktur 56,8 persen, pelayanan pendidikan 55,5 persen, lapangan kerja 24,3 persen, dan pelayanan transportasi publik 23,7 persen.

Sedangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tema yang sering dikampanyekan kepada publik adalah kemudahan lapangan kerja dengan presentase 37 persen, stabilitas harga bahan pokok 31,5 persen, kondisi ekonomi nasional 27,9 persen, pelayanan kesehatan 26,9 persen, dan pelayanan pendidikan 24,1 persen.

Baca: Fakta Survei Indikator: Selisih 20 Persen - Stagnan di 3 Bulan

“Dari sini kita bisa lihat tema kampanye Jokowi-Ma'ruf lebih mentikberatkan pada kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan. Sementara tema kampanye Prabowo-Sandi lebih menitikberatkan pada isu-isu seputar ekonomi, terutama terkait tenaga kerja dan stabilitas harga," kata Hasanuddin Ali, CEO dan Founder Alvara Research Center di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat 11 Januari 2019.

Survei Alvara juga mencatat elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih unggul atas Prabowo- Sandi. Dalam survei itu, angka elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 54,3 persen sedangkan Prabowo - Sandiaga sebesar 35,1 persen.

Menurut Hasan kedua kandidat masih punya kesempatan untuk meningkatkan elektabilitasnya. Ia berujar rangkaian debat pilpres yang dilakukan sebelum hari pencoblosan dapat dimanfaatkan masing-masing paslon untuk mendongkrak elektabilitas itu.

Simak: Mardani Sebut Survei Internal Elektabllitas Prabowo Dekati Jokowi

"Masih ada waktu bagi kedua pasangan untuk meningkatkan elektabilitasnya. Debat Capres akan menjadi panggung penting dalam mengemukakan program yang memberi harapan kepada pemilihdan akhirnya menjatuhkan pilihan akhir," ujar Hasan.

Survei digelar pada 11-24 Desember 2018 dengan melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih di seluruh provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan ialah multistage random sampling dengan wawancara responden. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

5 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

7 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

9 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

9 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

10 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

10 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya