Pegawai KPK Ingin Materi Novel Baswedan Masuk dalam Debat Capres

Reporter

M Rosseno Aji

Rabu, 9 Januari 2019 15:38 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan awak media saat menghadiri peluncuran Jam Hitung Novel Baswedan, di gedung KPK, Selasa, 11 Desember 2018. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirim surat ke Komisi Pemilihan Umum yang isinya meminta agar kasus teror terhadap Novel Baswedan dimasukan dalam materi debat Pemilihan Presiden atau debat capres.

"Kami berharap KPU berkenan memasukan isu tersebut sebagai salah satu materi debat Capres dan Cawapres yang akan dilangsungkan," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo dalam surat yang ditandangani 7 Januari 2019.

Berita terkait: Jalani Operasi Mata Keempat, Novel Baswedan: Semoga yang Terakhir

Yudi menganggap komitmen capres dalam penuntasan kasus itu penting untuk ditanya. Sebab, setelah 17 bulan perisitwa itu berlalu polisi belum menangkap pelakunya.

Penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan itu terjadi pada Selasa subuh, 11/4/2017. Pada saat itu Novel tengah berjalan menuju ruamhnya usai sholat subuh di masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tiba-tiba dua pria yang mengendarai sepeda motor mendekati dan menyiram air keras tepat mengenai wajah Novel.

Advertising
Advertising

Menurut Yudi, penyerangan terhadap Novel itu bukan teror biasa. Posisi Novel sebagai penyidik KPK, kata dia, membuatnya kerap menangani kasus korupsi besar.

Yudi khawatir bila teror ini tak juga terungkap akan berpengaruh pada proses pengungkapan kasus korupsi ke depan. "Posisi pegiat antikorupsi akan semakin rentan," kata dia.

Desakan memasukan kasus Novel dalam debat capres mencuat setelah Ketua KPK Agus Rahardjo menjadi panelis debat. Dia akan menjadi panelis debat pertama 17 Januari mendatang dengan tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

Agus Rahardjo mengatakan KPU dan panelis menyepakati tidak akan membahas kasus dalam debat. "Sudah ada kesepakatan tidak boleh ngomong kasus. Jadi tidak boleh kita menyebutkan kasus apa," kata dia.

Agus menuturkan kesepakatan tersebut disepakati dalam pertemuan antara panelis dengan KPU. Tak hanya kasus Novel, kasus dugaan pelanggaran HAM peristiwa 1965 juga tidak dibahas secara spesifik. "Bahwa ada pelanggaran di situ mungkin akan ditanyakan, tapi sifatnya tidak kasus apa," kata dia.

Agus menuturkan pertimbangan tidak membahas kasus dalam materi debat capres adalah agar tidak mempermalukan calon presiden. "Di dalam panelis sendiri juga kita sepakat bagaimanapun atau siapapun yang jadi, itu nanti jadi presiden kita, jangan dipermalukan," katanya.

AJI NUGROHO

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

9 hari lalu

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

9 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

40 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

51 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

51 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

52 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya