Sandiaga Uno Sumbang Dana Kampanye Terbesar ke Kubu Prabowo

Rabu, 2 Januari 2019 17:58 WIB

Calon Wapres Sandiaga Uno mengunjungi pabrik bulu mata PT Rosa Sejahtera Eyelashes di Purbalingga. Foto : Tim Sandiaga Uno

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 2 Januari 2019.

Baca: Cerita Sandiaga Uno Bicara Dana Kampanye dengan Prabowo Subianto

Menurut Thomas Djiwandono, Bendahara BPN, laporannya pada KPU ini sama dengan yang telah disampaikan saat jumpa pers Senin, 31 Desember 2018 lalu, yaitu BPN telah menerima dana kampanye sebanyak Rp 54 miliar.

"Kalau di breakdown, tentu yang paling banyak menyumbang adalah Pak Sandiaga sekitar 70 persen, setelah itu Pak Prabowo sekitar 25%," kata Thomas pada awak media di Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.

Berikut rincian penerimaan dana kampanye Rp 54 miliar pasangan calon nomor urut 02 yang dilaporkan KPU:

Advertising
Advertising

- Sumbangan Sandiaga Uno Rp 39,5 miliar (73,1%)
- Sumbangan Prabowo Subianto Rp 13,054 miliar (24,2%)
- Sumbangan Partai Gerindra Rp 1,389 miliar (2,6%)
- Sumbangan Pihak Lain Perorangan Rp 76,197 juta (0,1%)
- Sumbangan Pihak Lain Kelompok Rp 28,865 juta (0,1%)
- Pendapatan Bunga Bank Rp 938.227 ribu

Direktur debat dan materi BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, dalam kesempatan yang sama juga mengatakan dana sumbangan dari masyarakat hingga saat ini belum masuk ke rekening BPN.

"Dana penggalangan itu per kemarin Rp 3,5 miliar, tapi tidak termasuk di dalam rekening BPN dan itu masih kelompok atau di rekening penampungan, itu tidak masuk di laporan hari ini. Tapi setiap bulan kami utarakan di jumpa pers," kata Sudirman.

Simak juga: Sampai Januari, Dana Kampanye Jokowi - Ma'ruf Rp 55 miliar

Sudirman mengapresiasi dan berterima kasih atas partisipasi masyarakat yang telah mendukung pasangan calon nomor urut 02 melalui sumbangan dana kampanye maupun bentuk bantuan lainnya. "Luar biasa. Bahkan tidak hanya Rp 50 ribu, Rp 8 ribu saja mereka sumbangkan. Jadi animo ini sangat luar biasa," ujar dia.

Berita terkait

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

4 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

4 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

5 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

6 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

6 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

6 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

6 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya