Kubu Jokowi - Ma'ruf Yakin Unggul Isu HAM di Debat Capres I

Senin, 31 Desember 2018 06:44 WIB

Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin tiba untuk mengikuti pengundian dan penetapan nomor urut pada Pemilihan Presiden 2019 di kantor KPU, Jakarta, Jumat 21 September 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan kubu mereka yakin pasangan nomor urut 01 ini akan dalam isu Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat capres atau calon presiden I. Debat Pilpres yang diadakan pada 17 Januari ini akan mengusung isu korupsi, HAM, dan terorisme.

Simak: 4 Tahun Jokowi, Komnas HAM Beri Rapor Merah

Jokowi dan Ma'ruf, kata Hasto, tidak pernah melakukan tindakan kekerasan. Tanpa mencatut nama, Hasto pun menyindir, bahwa ada pihak yang berlaku sebaliknya, bahkan cenderung ringan tangan. "Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin sosok yang welas asih, sosok yang tidak pernah menampar orang," kata dia di Media Center Jokowi - Ma'ruf, hari ini, Ahad, 30 Desember 2018.

Sementara itu, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat peduli dan ingin menyelesaikan seluruh kasus pelanggaran HAM di masa lalu harus dibuka dan ditegakkan. Alasan Jokowi sampai memiliki harapan seperti itu, kata Karding, tidak lain karena dia tak punya beban HAM di masa lalu.

Karding juga mengklaim bahwa rezim Jokowi - Jusuf Kalla ramah hak asasi bila dilihat dengan perspektif yang luas. Menurut Karding, hal-hal seperti menjamin hak mendapatkan pekerjaan, menjamin kebebasan beragama, menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat, juga bentuk dari HAM yang kerap kali luput dari perhatian.

Advertising
Advertising

Debat capres pertama akan berlangsung pada 17 Januari 2019. Tema yang diangkat adalah soal hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Debat perdana ini akan disiarkan oleh tiga stasiun televisi yakni Televisi Republik Indonesia (TVRI), Kompas TV, dan Rajawali TV (RTV). Debat juga turut disiarkan di Radio Republik Indonesia (RRI).

Sementara itu, Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM Mohammad Choirul Anam pernah mengkritik persoalan hak asasi manusia di era Jokowi. Dia mengatakan niat penuntasan kasus HAM sering kali berhenti di level perintah presiden. "Belum ada kemajuan yang cukup signifikan untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM," kata Choirul dalam konferensi pers 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK dan Penegakan HAM di Restoran Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Oktober 2018.

Simak juga: Moeldoko: Jokowi Terkena Residu Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu

Menurut Choirul, banyak aduan kasus pelanggaran HAM yang dibiarkan mandek di rezim Jokowi. Artinya, tanpa tindak lanjut yang jelas dan pengawasan yang ketat. Choirul mencontohkan tiga kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Aceh. Yaitu kasus Jambu Kepok, kasus simpang KAA, dan kasus rumah gedong. Kasus-kasus itu telah diserahkan ke Jaksa Agung pada 2017-2018. Namun hingga kini belum ada titik terang.

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

41 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

54 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya