Tokoh-tokoh di Kubu Prabowo - Sandiaga, Djoko Santoso hingga Sara

Senin, 31 Desember 2018 06:58 WIB

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simamjuntak, calon presiden Prabowo Subianto, dan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengenakan rompi jins kostum baru mereka di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018. Istimewa


Irfan Yusuf

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy’ari, ini mengumumkan merapat ke kubu Prabowo pada 1 November lalu. Anak dari Muhammad Yusuf ini bergabung ke kubu lawan Jokowi atas ajakan Dahnil. Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al Farros ini mengaku sebenarnya lebih senang mengasuh pesantren, tetapi ia merasa terpanggil setelah menyaksikan kondisi di akar rumput terjadi perpecahan karena pilpres.

Baca: Cucu Pendiri NU: Jika Prabowo Presiden, Menteri Agama dari NU

Menurut Irfan, pertarungan Jokowi dan Prabowo di ajang pilpres ini telah ditarik menjadi kontestasi antara NU dan bukan NU. Karena itulah, sepupu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini ingin memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa NU tidak terlibat dalam politik praktis. “NU di satu sisi Pak Jokowi, Pak Prabowo bukan NU. Ini yang dikembangkan di bawah-bawah,” kata Irfan. “Tidak seperti itu. Jika ada orang NU ikut di pilpres itu secara pribadi.”

Tak lama setelah Gus Irfan merapat, keturunan para pendiri NU mendatangi Prabowo dan Sandiaga menyatakan dukungannya. Tiga di antaranya, cucu Hasyim Asy’ari, yakni KH Hasyim Karim atau Gus Aying, KH Fahmi Amrullah atau Gus Fahmi, dan KH A. Bhaidowi alias Gus Dhowi. Hadir pula KH Hasib Wahab, putra dari salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbulloh, serta Gus Billy yang merupakan cicit dari KH Bisri Syansuri.

Radit Pratama dan Sekar Krisnauli Tanjung

Sandiaga selalu meluangkan bertemu dengan kelompok milenial setiap kali kampanye ke daerah. Hal itu dilakukan karena kubu Prabowo-Sandiaga memang menyasar suara milenial. Pergerakan Sandiaga mendekati para milenial tak bisa dilepaskan dari peran Radit Pratama Priawan dan Sekar Krisnauli Tanjung.

Radit merupakan keponakan mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Kajian Kerja Sama Internasional Partai Gerindra. Sedangkan, Sekar Krisnauli merupakan anak politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung yang menjadi anggota di tim media center Sandiaga. Lulusan Boston University ini pernah menjadi pemandu acara bincang bersama Sandiaga secara langsung di media sosial Instagram.

Hashim Djojohadikusumo

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

6 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

10 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

10 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

13 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

14 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya