9 Juta Orang Percaya Fitnah, Jokowi: Saatnya Saya Bicara Sekarang

Rabu, 19 Desember 2018 15:03 WIB

Pengunjung mengambil gambar Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang mengunjungi Mal Paskal Hyper Square, Bandung, Sabtu 10 November 2018. Jokowi memanfaatkan kunjungan ke Bandung dengan mengunjungi pusat perbelanjaan untuk menyapa masyarakat bersama pengurus Tim Kampanye Nasional (TKN). ANTARA

TEMPO.CO, Bangkalan - Calon presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa saat ini sudah waktunya ia bersuara atas fitnah-fitnah yang beredar di masyarakat.

"Saya ngomong sekarang. Saya sudah empat tahun diam saja. Sekarang ngomong saya, harus ngomong. Saatnya saya berbicara sekarang ini," kata Jokowi dalam deklarasi akbar ulama Madura di Gedung Serbaguna Rato Ebuh, Madura, Jawa Timur, Rabu, 19 Desember 2018.

Baca: Tunjukan Foto Hoax, Jokowi Minta Tolong Ulama Bendung Isu PKI

Jokowi mengatakan, selama empat tahun ini ia diam saja difitnah sebagai anggota PKI, disebut anti ulama dan antek asing. Tetapi, kata Jokowi, berdasarkan survei ada 9 juta orang yang percaya dengan isu-isu tersebut.

Advertising
Advertising

"Kalau sudah 9 juta, saya menjawab. Ini perlu saya menjawab. Saya diam kemarin bukan karena apa-apa. Ini saya jawab supaya tak berkembang jadi 10 juta, 11 juta, 12 juta, 15 juta. Bahaya sekali. Sehingga perlu saya jawab," kata Jokowi.

Untuk isu PKI, Jokowi mengatakan bahwa ia lahir pada 1961. Sedangkan PKI dibubarkan pada 1965 dan tidak mungkin ada PKI balita saat itu. Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan bahwa orang tuanya, kakek dan neneknya merupakan muslim.

Di zaman keterbukaan seperti sekarang, Jokowi mengatakan mudah untuk mengecek apakah ia dan keluarganya merupakan keturunan PKI. "Dicek saja, masjid di dekat rumah saya di Solo. Dicek saja. NU ada di solo, Muhammadiyah di Solo, Persis di Solo, PPP ada di Solo, PKB ada di Solo, ngeceknya gampang sekali," kata dia.

Baca: Jokowi Terima Sorban dari Para Ulama Madura

Kemudian mengenai isu anti ulama. Jokowi mengaku heran diisukan seperti itu. Sebab, ia setiap pekan mengunjungi pondok pesantren dan selalu bertemu ulama. Bahkan, kata Jokowi, ia juga yang menerbitkan keputusan presiden tentang Hari Santri yang ditetapkan setiap 22 Oktober. Selain itu, ia mengatakan bahwa ia memilih ulama sebagai pasangannya dalam pilpres 2019.

"Kita milih saja wakil presiden KH. Profesor Ma'ruf Amin. Beliau ini Ketua MUI. Beliau juga Rais Aam di NU. Lah kok dibalik-balik. Ini kan dibalik-balik namanya. Kalau enggak saya jawab nanti dibolak-balik lagi. Tugas kita semuanya menjelaskan ini. Ini ada yang mbolak-mbalik," kata Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan bahwa selama ini ia disodok dari berbagai arah dari tekanan internasional untuk mengambil kepemilikan Blok Mahakam, Blok Rokan, dan Freeport. Sebab, kata Jokowi, selama puluhan tahun ketiga tempat itu dikuasai perusahaan asing.

Baca: Hasil Riset: Kampanye Jokowi Pasif, Prabowo Agresif

Pada 2015, kata Jokowi, Blok Mahakam yang dikuasai Jepang dan Prancis selama puluhan tahun kini sudah 100 persen milik Pertamina. Kemudian Blok Rokan yang dikelola selama 90 tahun oleh Chevron, Amerika Serikat, baru tahun ini dimenangkan Pertamina 100 persen. Begitu juga dengan Freeport yang dikelola AS selama 40 tahun, kini sudah dikuasai sahamnya sebanyak 51 persen dari sebelumnya hanya 9 persen.

Dengan sejumlah pencapaiannya itu, Jokowi mengaku heran masih ada orang yang menyebutnya antek asing. "Begitu kita ambil mayoritas 51 persen malah dibilang antek asing. Ini antek asing yang mana?" kata dia.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

21 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

22 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya