Elektabilitas Jokowi di Banten Masih Kalah, JK: Perlu Usaha Keras

Selasa, 18 Desember 2018 04:35 WIB

Ketua Dewan Pengarah TKN bersama jajaran Dewan Penasihat dan petinggi TKN Jokowi-Ma'ruf usai menggelar rapat koordinasi di kediaman JK, Jalan Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan pada Senin malam, 17 Desember 2018. Dewi Nurita/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin memberikan perhatian khusus terhadap Provinsi Banten. Di provinsi ini, elektabilitas atau tingkat keterpilihan calon inkumben masih kalah dari pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Hasil Survei Bravo 5: Prabowo - Sandiaga Masih Kuasai Banten

"Banten masih perlu usaha keras, tapi kami harapkan nanti akan positif," kata Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla atau JK seusai menggelar pertemuan dengan Dewan Pengarah dan Dewan Penasihat yang terdiri dari para ketua umum partai politik pendukung di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan pada Senin malam, 17 Desember 2018.

JK mengatakan pertemuan ini digelar untuk membahas evaluasi atas apa yang telah dilakukan tim kampanye selama dua bulan terakhir, sekaligus membahas apa yang akan dilakukan berikutnya. Dari hasil pertemuan tersebut, JK menuturkan tim menyadari ada beberapa daerah, seperti Benten, Jambi, Riau, dan Sumatera Utara yang masih memerlukan dukungan penuh agar elektabilitas calon calon yang diusung bisa naik. "Kami optimistis suara dari Jokowi dan partai yang ada terus positif," ujarnya.

Sebelumnya, diikutip dari laporan Majalah Tempo edisi 15 Desember 2018, popularitas Ma’ruf yang rendah di Banten berakibat pada hasil survei pasangan Jokowi - Ma’ruf. Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq, menuturkan, hasil sigi internal menunjukkan pasangan nomor urut satu hanya meraup 39 persen suara responden. Sedangkan lawannya, Prabowo - Sandiaga mendapat 58,7 persen. Sisanya tak menjawab.

Baca: Survei Internal: Ma'ruf Amin Hambat Elektabilitas Jokowi

Walau demikian, JK menyebut tim kampanye Jokowi-Ma'ruf terus melakukan beberapa kali survei dan menggabungkan perolehan yang didapatkan. Tapi, ia tidak menyebutkan berapa angka pasti dari survei berulang yang dilakukan tersebut. "Kami tidak bicara angka, tapi positif," tuturnya.

Advertising
Advertising

Selain tim kampanye nasional, JK menyebut daerah-daerah yang masih perlu diperhatikan ini akan dikelola langsung oleh tim kampanye daerah. JK juga tidak menyebutkan secara gamblang apakah akan ada orang khusus yang mengelola daerah-daerah ini. "Tentu akan menjadi perhatian dari tim kampanye, bahwa daerah ini masih rendah," ujarnya.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya