Prabowo Sebut Gerindra Ikut Tersakiti Perusakan Baliho Demokrat
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Amirullah
Senin, 17 Desember 2018 15:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan simpati atas peristiwa perusakan dan penurunan baliho serta bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Prabowo berujar Gerindra turut merasa disakiti jika ada yang menyakiti Partai Demokrat.
Baca: Gerindra Gelar Pembekalan Pemilu dan Pilpres 2019 di Sentul
Calon presiden nomor urut 02 ini secara khusus meminta agar pernyataannya tersebut disampaikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
"Sampaikan ke Pak SBY, kalau Demokrat disakiti, kami merasa disakiti juga. Kalau ada yang robek-robek baliho Demokrat, sama dengan robek-robek balihonya Gerindra," kata Prabowo di acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin, 17 Desember 2018.
Acara konferensi nasional itu turut dihadiri para elite partai koalisi pengusung calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno. Dari Partai Demokrat, hadir Wakil Ketua Umum Syarief Hasan.
Perusakan dan penurunan baliho serta bendera diduga terjadi pada Sabtu dini hari kemarin, 15 Desember 2018. Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengklaim ada 200 baliho dan bendera yang diturunkan dan ribuan lainnya yang diturunkan.
Saat ini kepolisian telah menangkap seorang pelaku yang diduga melakukan perusakan. Ferdinand mengklaim, tim Demokrat di daerah juga telah melakukan penelurusan di beberapa lokasi. Dia mengklaim menemukan bukti bahwa ada keterlibatan penguasa dalam insiden perusakan itu.
Baca: Ma'ruf Amin Sayangkan Pidato Politik Rizieq Shihab di Reuni 212
Prabowo lantas meminta agar perusakan dan penurunan baliho dan bendera semacam itu tak terulang. Namun, tak jelas kepada siapa dia menujukan permintaan itu. "Dan kami mengimbau jangan robek-robek baliho, jangan robek-robek spanduk," kata Prabowo.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini berujar, demokrasi harus dilaksanakan dengan baik. Prabowo pun mengatakan bahwa pihaknya juga memiliki kekuatan.
"Bagaimana GMD? Kamu berani atau tidak? Bagaimana singa-singa tua? PPIR?" tanya Prabowo kepada dua organisasi sayap partainya. Pertanyaan itu dijawab dengan teriakan "siap" dan "berani" dari GMD dan PPIR.