Kubu Prabowo Pindahkan Markas ke Jateng, PDIP: Bangunkan Banteng

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 11 Desember 2018 13:04 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) berfoto bersama kader PDIP saat peluncuran tagline dan atribut partai untuk kalangan milenial di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 20 September 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Bambang Wuryanto menanggapi rencana kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memindahkan markas perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah pada Januari 2019. Menurut Bambang, langkah yang diambil kubu Prabowo itu sama saja dengan membangunkan banteng tidur.

Baca: Markas BPN Prabowo Mau Pindah ke Jateng, PDIP: Justru Blunder

"Membangunkan banteng-banteng tidur ini namanya," ujar pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini saat dihubungi Tempo pada Selasa, 11 Desember 2018.

Sebelumnya, Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said mengatakan, rencana pemindahan markas itu dilakukan dalam rangka memberikan perhatian khusus untuk pemenangan pemilihan presiden di Jawa Tengah. Sudirman menyebut Jawa Tengah merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga, di mana Prabowo kalah delapan juta suara dari Jokowi pada pemilihan presiden 2014 lalu.

Menurut Bambang, partainya telah menyiapkan pasukan khusus yang bernama Laskar Pandu Juang bentukan DPD PDIP untuk menjaga Jawa Tengah sebagai basis suara PDIP dan Jokowi-Ma'ruf Amin di pilpres 2019. "Mereka ini pasukan yang memahami teori elektoral dan paham cara memenangkan medan pertempuran," ujar dia.

Baca: Jubir Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jateng 43 Persen

Pasukan ini berjumlah 91 orang atau hampir satu kompi. Tim ini dibentuk sejak lima tahun lalu, sebelum pilkada Jawa Tengah 2014.

Advertising
Advertising

Menurut Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini, rencana pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandi ke Jawa Tengah, justru membuat pasukan ini semakin solid dan siap merancang pertempuran baru. "Jadi kalau mereka dulu bekerja bertempur sebagai petahana, sekarang mungkin akan head to head di lapangan pada pilpres 2019 ini," ujar Bambang.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

5 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

9 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

9 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

10 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

10 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

12 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya