Penembakan di Papua, Ma'ruf Amin Harapkan Pembangunan Tetap Jalan

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Jumat, 7 Desember 2018 09:36 WIB

Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin (kanan), mengunjungi kantor pusat MUI di Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa, 6 November 2018. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyatakan prihatin soal penembakan yang terjadi di Papua. Ia mengatakan harus ada pengetatan keamanan dan perlindungan kepada masyarakat.

Baca: Ma'ruf Amin: Saya Berteman dengan Media

"Jangan sampai adanya penembakan ini, pemerintah berhenti membangun. Mungkin (wajar) kalau sementara ketika itu terjadi," ujar Ma'ruf saat menerima wartawan di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.

Pembangunan, kata Ma'ruf, harus terus berjalan. Pemerintah perlu melanjutkan pembangunan karena hal ini ia rasakan penting bagi rakyat Papua. Pembangunan pun menurut Ma'ruf dapat mengatasi masalah pemerataan. Fasilitas juga diperlukan untuk menghilangkan kesenjangan antara daerah-daerah, terutama di Papua. Masalah inilah yang ia lihat menjadi momok di Papua.

Ma'ruf mengimbau jangan sampai karena adanya kasus penembakan ini apa yang tengah dilakukan menimbulkan keraguan dan menghentikan pembangunan. Menurutnya pembangunan harus terus dilakukan, namun dengan perlindungan, agar masyarakat aman dan sejahtera.

Advertising
Advertising

Baca: Jatuh di Kamar Mandi, Ma'ruf Amin Tak Hadiri Sejumlah Acara Besar

Dia mengatakan pemerintah perlu melakukan dialog dengan kelompok penyerang, yang belakagan diakui adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menuntut kemerdekaan. Menurut Ma'ruf, dialog selalu terbuka untuk menyelesaikan persoalan bangsa, namun dalam batasan-batasan tertentu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dialog ini, kata dia, harus mengutamakan kesatuan NKRI. Menurut Ma'ruf apabila permintaannya merdeka, Indonesia bisa mengedepankan dialog soal otonomi khusus. "Kan kita sudah ada namanya otonomi khusus untuk Papua. Otonomi khusus ini kurangnya di mana, bisa didialogkan," tutur Ma'ruf.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

7 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

8 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

11 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

12 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

15 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

16 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

16 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

17 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya