Pengamat: Reuni 212 Belum Tentu Berdampak Elektoral untuk Prabowo

Selasa, 4 Desember 2018 09:52 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto di tengah massa Reuni Akbar, di Monas, 2 Desember 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai acara Reuni 212 menguntungkan calon presiden Prabowo Subianto, tetapi belum tentu berdampak elektoral. Ujang mengatakan, pemilihan presiden masih lima bulan lagi. Dalam rentang waktu itu, menurut dia, masih akan ada momentum-momentum berikutnya yang memengaruhi elektoral Prabowo.

Baca: Di Reuni 212, Prabowo: Saya Capres Maka Tak Boleh Bicara Politik

"Untuk menguji dampak elektoral perlu riset mendalam karena pemilu masih lima bulan lagi, tapi kalau menguntungkan iya," kata Ujang kepada Tempo, Senin malam, 3 Desember 2018.

Ujang mengatakan, Prabowo diuntungkan lantaran dia mendapat panggung di acara tersebut. Kesempatan Prabowo menyampaikan pidato, kata Ujang, merupakan poin plus bagi calon presiden nomor urut 02 itu. Dia pun menilai Prabowo sudah melakukan hal tepat dengan tak berkampanye di acara itu.

Ujang melanjutkan, dampak elektoral bisa saja muncul lantaran sebagian besar orang yang hadir dalam Reuni 212 itu mendukung Prabowo. Namun, Ujang berujar masih ada momentum-momentum lainnya yang akan terjadi dalam lima bulan ke depan.

Momentum-momentum itu, menurut dia, bisa saja menaikkan atau menurunkan citra Prabowo. Ia mengatakan Prabowo akan mendapatkan dampak elektoral signifikan jika mampu menjaga momentum Reuni 212 lalu hingga lima bulan ke depan, serta menghimpun simpati masyarakat dengan visi misi dan programnya.

Baca: Pengamat: Reuni Akbar 212 Bisa Rugikan Prabowo - Sandiaga

Advertising
Advertising

"Momentum hari ini akan tertinggal oleh momentum berikutnya. Makanya para politisi capres cawapres selalu menjaga momentum," ujar Ujang.

Di sisi lain, Ujang mengatakan Reuni 212 belum tentu menggerus elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Meski begitu, dia berujar kubu Jokowi-Ma'ruf harus tetap mewaspadai dampak dari acara itu.

"Merujuk 212 tahun 2016 lalu itu kan bisa menumbangkan inkumben. Apabila tidak diwaspadai tentu sebuah kecerobohan bagi inkumben," ujarnya.

Gerakan Reuni 212 digelar pada Ahad, 2 Desember 2018, di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Acara itu digelar untuk memperingati dua tahun Aksi 212. Pada 2016, aksi tersebut bertujuan menuntut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum dalam kasus penistaan agama.

Baca: Nama Prabowo Dielu-elukan Peserta Reuni Akbar 212

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak menampik adanya harapan soal dampak elektoral untuk Prabowo Subianto. Fadli mengatakan, orang-orang yang hadir dalam acara itu mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden jagoannya.

"Mudah-mudahan (menambah elektabilitas). Saya kira mayoritas yang hadir kemarin itu rasanya mempunyai sebuah dukungan kepada calon yang kami usung," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Desember 2018.

Di sisi lain, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani tak menganggap Reuni 212 bakal menggerus elektabilitas Jokowi. Arsul beralasan, orang-orang yang hadir dalam acara itu memang sudah termasuk dalam hitungan basis massa pendukung Prabowo.

"Jadi enggak ada cerita menggerus elektabilitas," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Desember 2018.

Berita terkait

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

29 menit lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

39 menit lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

1 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

1 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

13 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

15 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

15 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

16 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya