Ketua Fraksi dan Anggota DPR dari Fraksi PPP Hasrul Azwar dan Arsul Sani mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk menjenguk rekannya sesama Fraksi, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, 1 Maret 2016. TEMPO/Destrianita K
TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) Arsul Sani mengatakan pidato Prabowo Subianto di Singapura yang menyebut kasus korupsi di Indonesia diibaratkan kanker stadium empat perlu berkaca pada Partai Gerindra sendiri. Dalam The World in 2019 Gala Dinner di Hotel Grand Hyatt, Prabowo menyindir para elite pemerintahan Indonesia yang sarat korupsi dan suap-menyuap.
"Kritik Pak Prabowo itu gampang, di Gerindra itu masih ada tidak caleg eks napi koruptor? Itu saja, itu yang paling gampang," ujar Arsul di Media Center, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu 28 November 2018.
Menurut Arsul persoalan korupsi terkait dengan aparatur pemerintahan atau pos politik yang diisi oleh partai politik. Arsul mengatakan Prabowo perlu memikirkan strategi baru untuk memberantas korupsi dan bukan sekedar janji. Karena kedua pasangan calon pasti mengatakan hal-hal ideal sebagai janjinya. "Tapi tidak bisa berhenti sampai di situ," ujar dia.
Arsul berujar Prabowo bisa saja mengeluarkan strategi untuk memilih pejabat-pejabat yang bersih. Namun ia meragukan Prabowo tidak akan memberi pos politik kepada parpol pendukungnya bila memenangkan pemilu.
Arsul tak menampik bahwa akar masalah dari perilaku koruptif kader-kader partai muncul dari biaya politik yang mahal. Maka ia menunggu gagasan alternatif apa yang akan dipaparkan Prabowo. "Apa sih alternatif kebijakan yang akan dijalankan. Pada tataran yang lebih detil," ujar Arsul.