Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dan beberapa elit Partai Demokrat menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Tampak hadir di antaranya Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan, Wakil Ketua Umum Syarif Hasan, dan Ketua DPP Ferdinand Hutahaean. Hadir pula dua putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut rencana Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY mengampanyekan Prabowo Subianto mulai Maret 2019 sesuai dengan perhitungan mereka.
Hinca menyebut SBY layaknya jagoan yang muncul di akhir dalam lakon wayang. “Jadi, kalau jagoan munculnya di akhir. Di depannya itu kami dulu lah,” kata dia di Jalan Daksa 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 21 November 2018.
Hinca mengatakan Demokrat telah menggerakkan seluruh kadernya sejak menyatakan dukungan ke pasangan Prabowo-Sandiaga. Hinca juga merujuk pada pemilihan presiden sebelumnya. Menurut dia, kampanye calon presiden dan wakilnya akan efektif pada 45 hari terakhir sebelum hari pemilihan.
Karena itu, ia menyebut keputusan SBY ‘turun gunung’ pada Maret 2019 nanti sebagai hal yang tepat. “Kalau kami sebut bulan Maret, jatuhnya ke 17 April 2019 itu persis 45 hari," tutur Hinca.
Rencana SBY mengkampanyekan Prabowo pada Maret 2019 terungkap dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik di sela menghadiri reuni eks aktivis Rumah Rode di Yogyakarta. Rachland sekaligus menanggapi polemik saling tagih janji antara partainya dan Partai Gerindra pekan lalu.
Kritik soal rencana itu datang dari Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Menurut Ferry, rencana SBY itu terlalu mendekati hari-H pemilihan presiden yang akan berlangsung medio April 2019. "Idealnya sih enggak Maret ya. Idealnya semakin awal semakin baik," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno itu kepada Tempo pekan lalu.
