Timses Jokowi Tak Akan Minta Dukungan Formal kepada Muhammadiyah

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 21 November 2018 09:23 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika mambuka Muktamar ke XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin 19 November 2018. Presiden berpesan kepada peserta untuk menjaga karakter keindonesiaan dan karakter keislaman di tengah penggunaan internet atau media sosial secara bertanggung jawab. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf, Raja Juli Antoni mengatakan koalisinya tak akan meminta dukungan formal kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pilpres 2019, seperti halnya yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais.

“Kami paham Muhammadiyah memiliki tradisi menjaga netralitas politik yang baik,” kata Antoni saat dihubungi Tempo pada Rabu, 21 November 2018.

Baca: Pantau Harga Pangan, Jokowi Mengaku Sarapan Angka Tiap Hari

Meski begitu, kata Antoni, komunikasi interpersonal dengan pengurus dan anggota Muhammadiyah tetap dijalin erat. Sebagai kepala negara, menurut dia, Joko Widodo atau Jokowi selama ini juga memberikan perhatian khusus kepada Muhammadiyah. “Dari Papua Nugini, Pak Jokowi sengaja terbang ke Jawa Timur untuk menghadiri dua acara Muhammadiyah pada Ahad lalu,” ujarnya.

Pada Senin lalu, 19 November 2018, Jokowi memiliki dua agenda di Jawa Timur, yakni meresmikan masjid STIKES Muhammadiyah sekaligus menyerahkan SK perubahan status dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas di Lamongan, Jawa Timur. Selanjutnya, Jokowi juga menghadiri Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo, Jawa Timur.

Advertising
Advertising

Antoni menepis bahwa kehadiran Jokowi dalam dua acara Muhammadiyah tersebut memang sengaja untuk menarik dukungan menjelang pilpres 2019. “Itu tanggungjawab Pak Jokowi sebagai presiden. Tapi kalau orang Muhammadiyah mencatatnya dan ada pengaruh elektoral, itu bonus (sebagai inkumben),” ujarnya.

Baca: Caleg Partai Koalisi Diwajibkan Pasang Foto Jokowi di Alat Peraga

Menjelang pemilihan presiden 2019, dukungan dari organisasi Islam besar seperti Muhammadiyah memang selalu diperebutkan, kendati pimpinan organisasi tersebut sudah tegas menyatakan akan netral. Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais, bahkan terang-terangan meminta PP Muhammadiyah segera menentukan dukungan terhadap salah satu pasangan calon.

Menurut Amien, PP Muhammadiyah tak boleh diam saja atau tidak jelas sikapnya dalam menentukan pemimpin bangsa ini untuk periode 2019-2024. "Sekali lagi, kalau sampai itu dilakukan maka saya jewer. Pemilihan presiden ini menentukan satu kursi dan jangan sampai bilang terserah," kata Ketua MPR RI periode 1999-2004 tersebut di sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa, 20 November 2018.

Baca: Jokowi: Selama 106 Tahun Muhammadiyah Berperan Besar bagi Bangsa

Berita terkait

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

11 jam lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

5 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

5 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

6 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

7 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

19 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

19 hari lalu

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya