Memasang SBY Mepet Pemilihan Presiden, Ini Alasan Kubu Prabowo
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Endri Kurniawati
Selasa, 20 November 2018 07:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Diumpamakan sebagai “The Last Samurai” atau samurai terakhir yang ampuh, Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga menjadwalkan kampanye oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang pemilihan presiden karena beberapa alasan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini, mengatakan SBY akan berkampanye selama satu bulan pada Maret 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan membenarkan adanya agenda itu. Namun, Hinca belum dapat memastikan tanggal pasti SBY akan turun gunung. “Nanti dipastikan dulu.” Hinca menyampaikannya pada Senin, 19 November 2018 kemarin melalui pesan teks kepada Tempo.
Baca: Soal Kampanye SBY untuk Prabowo, BPN ...
Berikut alasan Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga memilih SBY menjelang pemilihan presiden:
- Ketokohan SBY yang kuat diyakini bisa membetot suara. Faldo berseloroh, sepekan SBY turun akan memberikan efek gawat. “Apalagi satu bulan,” kata Faldo, Senin, 19 November 2018.
- Ahli strategi. Presiden keenam RI itu teruji ketika ia menjadi militer.
- Memiliki rekam jejak tak terkalahkan. Menurut Faldo, SBY tidak membutuhkan waktu lama buat mengkampanyekan Prabowo untuk meraup suara optimal.
Baca: Demokrat: SBY Akan All Out Kampanyekan ...
Faldo menegaskan munculnya Ketua Umum Partai Demokrat SBY di akhir masa kampanye tidak akan mengganggu komposisi kampanye Koalisi Adil Makmur. Koalisi memberi kebebasan kepada Demokrat. Namun, ia mengimbau elite partai harus mengkomunikasikannya secara gamblang.
PAN akan berbagi tugas dengan partai lain, termasuk Partai Demokrat. PAN, ujar dia, telah gencar mengkampanyekan Prabowo – Sandiaga sedari awal. Setiap partai anggota koalisi dinilai memiliki cara berbeda. Lain PAN dan Demokrat, lain pula dengan PKS, Gerindra, dan Partai Berkarya.