Kerap Kritik, Partai Demokrat: SBY Sayang Prabowo - Sandiaga

Sabtu, 17 November 2018 11:27 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pembekalan kepada pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Sabtu, 10 November 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, mengatakan ketua umum partainya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat peduli dengan kemenangan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo - Sandiaga Uno. Meski SBY kerap mengkritik secara terbuka, kata Imelda, hal itu demi kebaikan Prabowo - Sandiaga.

"Kalau Demokrat dibilang setengah hati (mendukung), gak sayang ke Prabowo - Sandiaga, kenapa Pak SBY yang mengingatkan?" katanya dalam diskusi 'Narasi Gaduh, Politik Kisruh' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 17 November 2018.

Baca: PKS Setuju Curhat SBY Soal Efek Ekor Jas hanya Untungkan Gerindra

Imelda memastikan SBY dan partainya tetap mendukung Prabowo - Sandiaga agar menang di pemilihan presiden 2019. Kritik yang SBY sampaikan, menurut Imelda, sejatinya juga ditujukan untuk pasangan capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.

"Sehingga yang disampaikan Pak SBY adalah apa yang disampaikan kedua paslon kebanyakan gimik, bukan visi dan misi.” Seperti 'sontoloyo', 'genderuwo'. “SBY ingin (para kandidat) menunjukkan visi misi meskipun gak eye catching di media," ucapnya.

Advertising
Advertising

Baca: Curhat Lengkap SBY Setelah Diserang Sekjen Gerindra

Mengenai sikap Demokrat yang membebaskan kader dalam memilih capres dan meminta fokus memenangkan pemilihan legislatif, menurut Imelda, hal itu wajar di pemilu serentak ini. Ia menjelaskan efek ekor jas calon presiden tidak bisa diturunkan langsung ke partai-partai pendukungnya.

Mengenai pertarungan pilpres 2019 Demokrat berpendapat yang diuntungkan hanyalah Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai partai asal Prabowo dan Jokowi. "Karena itu partai lain harus mempunyai strategi khusus juga untuk memenangkan pemilihan legislatif."

Simak: Tanggapi Cuitan SBY, PKS Mengaku Senasib ...

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta SBY dan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, memenuhi janji turun ke lapangan untuk berkampanye bersama Prabowo - Sandiaga. Sementara itu, SBY mengingatkan jika dalam pertarungan pilpres yang menjadi sorotan adalah calon presiden.

SBY mengklaim selama dua kali mengikuti pilpres ia tidak pernah mendesak ketua umum partai lain mendampinginya untuk berkampanye. Selain itu, SBY meminta para. kandidat menjabarkan adu visi misi ketimbang mengedepankan adu narasi gaduh di publik.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 jam lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

4 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

17 jam lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

21 jam lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

1 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

2 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya