Bila Menang Pilpres, Kubu Prabowo akan Buat Uang untuk Tunanetra

Jumat, 16 November 2018 20:21 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (kiri) dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri Deklarasi Gerakan Emas di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu, 24 Oktober 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djodjohadikusumo, mengumbar janji membuat uang khusus bagi tunanetra bila capres yang diusungnya erpilih dalam pilpres 2019. Ia mengklaim rencana ini sudah tercetus sejak lama.

"Ide saya bikin mata uang braille sudah lama. Kami mendapat inspirasi tunanetra yang pekerjaannya di panti pijat," kata Hashim dalam peluncuran buku Paradoks Indonesia gubahan Prabowo bersi braille di rumah pemenangan, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 16 November 2018.

Baca: Prabowo Rilis Buku Paradoks Indonesia versi Braille

Janji itu diujarkan di hadapan tetamu tunanetra yang tergabung dalam kelompok Persatuan Tunanetra Indonesia DKI Jakarta. Hadir pula ketua perkumpulan tersebut, Eka Setiawan.

Di depan tamunya, Hashim memaparkan bahwa ide itu berangkat dari kegelisahannya terhadap pemijat tunanetra yang kerap dibohongi oleh klien. Lantaran tidak ada tanda spesifik dalam mata uang rupiah, penyandang disabilitas acap merugi lantaran menerima uang dengan nominal yang tidak sesuai dengan tarif jasa mereka.

Advertising
Advertising

Selain menyampaikan janji membuat mata uang versi anyar, Hashim memastikan bakal menjamin biaya pendidikan bagi anak-anak dari keluarga penyandang disabilitas. Mereka akan diberi beasiswa khusus untuk melanjutkan sekolah.

Baca: Hanum Rais Sebut Filmnya Cocok dengan Visi Misi Prabowo-Sandiaga

Seperti cita-cita Prabowo, Hashim menyampaikan kelak kaum difabel akan menjadi subjek pembangunan. Mereka akan dilibatkan dalam menggerakkan ekonomi negara. "Bukan dikasihani," ujarnya.

Dua rencana yang menyasar pada kaum berkebutuhan khusus itu disampaikan saat peluncuran buku gubahan Prabowo yang berjudul Paradoks Indonesia dalam versi braille. Buku Paradoks Indonesia bercerita tentang pandangan Prabowo terhadap masalah-masalah yang menimpa bangsa, khususnya di bidang ekonomi.

Prabowo juga menyoal gizi buruk. Di salah satu bagian buku tersebut, ia menulis peran kaum difabel. Menurut Prabowo, mereka dapat menjadi masa depan bangsa Indonesia.

Baca: Soroti Pangan, Ini 5 Kritik Kubu Prabowo Terhadap Pemerintahan Jokowi

Berita terkait

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

7 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

7 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

8 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

8 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

8 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

10 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

11 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

11 jam lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

11 jam lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya