TKN Jokowi - Ma'ruf Minta KPU Jelaskan Alasan Jumlah DPT Stagnan

Jumat, 16 November 2018 19:17 WIB

Petugas melakukan proses pemindaian dan input data formulir model C1 yang digunakan oleh petugas di setiap TPS sebagai media pencatatan jumlah pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Di KPUD Kudus, Jateng, 11 Juli 2014. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf meminta penyelenggara pemilu menjelaskan alasan Data Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2019 yang jumlahnya relatif stagnan dibandingkan pemilihan presiden sebelumnya.

Wakil Direktur Departemen Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, I Gustu Putu Artha, mencatat ada 189,1 juta pemilih berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah pemutakhiran data di 28 provinsi. Angkanya tak jauh berbeda dengan DPT pada 2014 yang mencapai 188,2 juta.

"Artinya kenaikannya cuma 0,46 persen atau 805.477 pemilih," kata Putu di Jakarta Pusat, Jumat, 16 November 2018.

Baca: TKN Jokowi Dukung Pemutakhiran DPT hingga Sebulan Sebelum Pemilu

Pada 2004, KPU menyatakan terdapat 150,6 juta pemilih. Jumlahnya naik 17 persen atau 25,7 juta menjadi 176,3 juta pada 2009. Pada 2014, jumlah DPT bertambah 7 persen menjadi 11,9 juta menjadi 188,2 juta.

Advertising
Advertising

Putu melihat angka DPT tahun ini menunjukkan anomali karena hanya bertambah sedikit. "Jadi seolah-olah lima tahun itu tidak terjadi penambahan jumlah DPT," kata dia.

Menurut Putu, tim kampanye Jokowi-Ma'ruf sangat berkepentingan menerima penjelasan dari penyelenggara pemilu terkait anomali tersebut. Tim tak ingin dirugikan lantaran ada beberapa potensi masalah.

Putu mencontohkan, rendahnya pertambahan jumlah DPT bisa saja disebabkan keterlambatan layanan e-KTP. Artinya, kata dia, pemilih Jokowi-Ma'ruf berpotensi tak bisa memilih karena belum mendapat layanan tersebut.

Faktor lainnya adalah faktor politik. Putu berkaca dari pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Dia menemukan pemilih yang terdaftar di pilpres 2014 rata-rata tidak terdaftar di Pilkada DKI Jakarta. Saat putaran kedua Pilkada DKI, Putu menyaksikan langsung terdapat 30 pemilih tidak masuk daftar di Jakarta Barat. "Saya meyakini itu ada kerja kerja politik di level bawah, yang men-check out mereka sebagai pemilih," ujarnya.

Baca: KPU Sebut Jumlah Pemilih Sementara Bertambah 4 Juta Lebih

Putu juga meminta penyelenggara pemilu memastikan tak ada kesalahan teknis. Dalam rapat pleno KPU dua hari terakhir, masalah sistem Informasi dan Teknologi KPU dan Kementerian Dalam Negeri tercatat tak sinkron. "Kemudian relatif kurang update teknologi IT-nya KPU," kata Komisioner KPU 2009-2012 itu.

Ia mengusulkan agar penyelenggara pemilu mengadakan survei untuk menjelaskan angka DPT yang stagnan. "Riset sederhana, ambil beberapa desa sebagai sampel dan bandingkan dengan 2014," ujarnya.

KPU bisa melakukan survei di kabupaten dan kecamatan dari lima provinsi yang angkanya berkurang signifikan. Dia mencontohkan Kalimantan Timur yang turun 19 persen, Riau 12 persen, Kepulauan Riau 11 persen, Banten 7 persen, dan Maluku Utara 7 persen.

Putu khawatir, jika penyelenggara pemilu tak menjelaskan, maka hasil pemilu 2019 tidak dianggap sah. "Atau orang menggugat hasil pemilu 2014 tidak sah karena DPT-nya lebih tinggi dibandingkan yang sekarang," kata dia. TKN tak ingin kemungkinan kemenangan Jokowi-Ma'ruf terancam.

Baca: KPU Rilis DPT Sementara Hasil Perbaikan: 191 Juta Pemilih

Berita terkait

KPU Siap Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Besok, Ini yang Dilakukan

6 jam lalu

KPU Siap Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Besok, Ini yang Dilakukan

KPU klaim siap menghadapi persidangan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang akan dimulai besok, Senin, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

16 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

17 jam lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

1 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

Said Iqbal berharap Prabowo-Gibran dapat menjalankan tugas-tugas konstitusional dengan baik dalam lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

2 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya