Tim Prabowo Menilai Video Sandiaga Langkahi Makam Dikapitalisasi

Selasa, 13 November 2018 20:50 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno beserta istri, Nur Asia Uno seusai menghadiri pertemuan dengan para influencer di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Oktober 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan, menduga kontroversi video Sandiaga yang melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri, telah dikapitalisasi kubu lawan. Menurut Ferry, apa pun yang telah dijelaskan Sandiaga terkait kejadian tersebut akan dianggap keliru.

"Saya sih melihat fairness (keadilan) itu sudah tidak dibangun kalau orang yang biasa-biasa saja terus-terusan dikapitalisasi," kata Ferry kepada wartawan saat ditemui seusai Deklarasi Nasional Relawan Prabowo Sandiaga di Gedung Rumah Jabatan Anggota DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 13 November 2018.

Baca: Sandiaga: Kalau Ada Politikus Bicara Kasar, Kita Cabein Mulutnya

Ferry menilai kontroversi semacam ini akan terus membayangi pasangan Prabowo - Sandiaga. Tidak hanya pasangan calon, tim sukses pun akan terkena imbas dari pertarungan politik menjelang pilpres 2019.

Tentang polemik melangkahi makam, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang ini tidak yakin penjelasan apa pun dari Sandiaga bakal diterima oleh pihak pengkritik. Maka, ia meminta Sandiaga dan timnya untuk mengabaikan saja.

Ferry mengimbau untuk kampanye mendatang, baik tim sukses maupun pasangan calon, harus berhati-hati bersikap dan bertutur. Sedangkan saat disinggung soal ujaran Sandiaga yang belakangan berbau menyerang, seperti politik lado, Ferry mengatakan ini adalah efek dari ujaran pedas kubu sebelah. "Sebenernya Sandiaga menggunakan apa yang sudah dimulai, seperti dari kalimat-kalimat sontoloyo, genderuwo, buta-tuli," katanya.

Simak: Sandiaga Minta Semua Orang Melupakan Tampang Boyolali

Belakangan, Ferry mengaku telah bersepakat dengan seluruh awak Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga untuk menggunakan kata-kata santun dalam kampanye. Dengan begitu, mereka bakal memperolah simpati.

Kontroversi soal sikap Sandiaga ini tengah ramai dibincangkan di media sosial. Ace Hasan Syadzily yang merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin, menyentil Sandiaga yang dinilai bersikap keliru.

Lihat: Sandiaga Sebut 'Genderuwo' Membuat Ekonomi Indonesia Lemah

Saat ziarah, Sandiaga disebut telah melangkahi makam KH Bisri Syansuri. Bukti Sandiaga melangkahi makam itu tertuang dalam video yang viral di media sosial. Dalam tayangan 15 detik, Sandiaga tampak menaburkan bunga di makam KH Bisri Syansuri dan tak lama kemudian ia melangkahi makam itu. Kritik juga bergulir dari petinggi PBNU, Nasyirul Fallah Amru.

Atas perilakunya yang dinilai salah, Sandiaga meminta maaf. "Saya minta maaf atas kejadian yang sekarang menjadi kontriversi," kata Sandiaga melalui sebuah rekaman audio yang dikirimkan kepada Tempo pada Selasa siang, 13 November 2018.

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

3 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

3 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

8 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

8 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

12 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

12 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

12 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

12 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

23 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya