Tiga Tanda Ketidakharmonisan Partai Koalisi Prabowo - Sandiaga

Selasa, 13 November 2018 10:53 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno (kiri) mengumumkan juru bicara baru di Badan Pemenangan Nasional, yakni Irfan Yusuf (tengah), di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 1 November 2018. Irfan merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asyari. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Adil Makmur kubu Prabowo - Sandiaga Uno menghadapi persoalan. Lima partai pengusungnya: PAN, PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Berkarya makin tidak satu suara. Dua dari lima partai itu menunjukkan ketidakselarasan dengan koalisi, yakni Partai Demokrat dan PKS.

Partai Demokrat belakangan menginstruksikan kadernya untuk berfokus mengkampanyekan partai ketimbang pasangan calon presiden yang diusung. Sedangkan PKS malah gencar menginstruksikan kadernya membangun efek ekor jas dari Sandiaga Uno.

Baca: Pengamat Sebut Jokowi dan Prabowo Kehilangan Narasi Soal Program

Berikut ini tiga tanda ketidakharmonisan koalisi Prabowo - Sandiaga menjelang pemilihan presiden 2019:

  1. Instruksi PKS untuk mengkampanyekan Sandiaga

Pada pekan terakhir Oktober 2018, Presiden PKS Sohibul Iman menginstruksikan anggota legislatif partainya mengkampanyekan Sandiaga. Instruksi itu tercantum dalam surat edaran bertanggal 17 September 2018 tentang Optimalisasi Anggota Legislatif DPR RI untuk Kampanye Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno.

"Seluruh anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera kami minta untuk memberdayakan sumber daya yang dimilikinya untuk menginisiasi dan mengoptimalisasi kampanye calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno di daerah pemilihannya masing-masing." Sohibul memberikan perintah melalui surat itu.

Advertising
Advertising

Baca: Kubu Jokowi Pertanyakan Resep Prabowo - Sandi Kurangi Kemiskinan

Dalam surat edaran itu PKS tidak menyebut nama Prabowo. Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynuddin mengatakan partainya memungkinkan mendapat efek ekor jas atau coat tail effect dari sosok Sandi. Ia membantah anggapan partainya tidak mengkampanyekan Prabowo. Dalihnya, bila kader mengkampanyekan Sandiaga, itu berarti secara otomatis mereka juga mengkampanyekan Prabowo.

  1. Partai Demokrat memilih kampanye caleg

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengintsruksikan kader-kader partainya agar berfokus pada kampanye pemilihan legislatif daripada kampanye pilpres. “Kalau pilpres itu urusan DPP,” kata Hinca saat ditemui dalam acara pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat pada Sabtu lalu, 10 November 2018 di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Hinca mengakui Demokrat tengah menghadapi petarung berat dalam pemilihan legislatif. Petarung utamanya adalah rekan sekoalisinya, Partai Gerindra. Hinca mengakui partainya tak akan seuntung Partai Gerindra yang memiliki Prabowo dalam pilpres 2019. "Tadi Pak SBY (Susilo Bambang Yudoyono, Ketua Umum Partai Demokrat) bilang dalam Pemilu seperti ini yang diuntungkan adalah partai politik yang punya capres,” katanya.

Hal yang sama disampaikan oleh Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY mengatakan Demokrat berupaya merebut 15 persen kursi suara di DPR. Angka ini diakui berat lantaran menilik survei, suara untuk partai mereka terus anjlok dan tergerus partai-partai lain. Karena itu, Demokrat akan lebih berfokus pada pencalegan. AHY juga berkukuh soal pilpres, Demokrat tidak akan terpengaruh oleh efek ekor jas paslon capres.

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrati Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengaku partainya menerapkan strategi berbeda untuk Pemilu 2019. Ibas melihat partainya akan mengedepankan pemenangan pileg ketimbang pemilihan presiden 2019. "Demokrat first. Kami juga berharap Demokrat tetap ada di parlemen.”

Simak: Drajad: Prabowo - Sandiaga Akan Pecahkan ...

  1. SBY tak pernah datang ke rapat koalisi

Di antara jajaran para ketua umum partai Koalisi Adil Makmur, SBY yang paling sering absen dalam pertemuan penting. Sebelum pengambilan nomor urut capres pada September lalu, SBY dua kali absen rapat besar. Di antaranya saat pertemuan bersama ketua umum partai koalisi pada 7 September dan penetapan nama koalisi pada 18 September. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan SBY dan elite partainya sedang sibuk berembuk soal kasus yang mendera kader mereka, Roy Suryo.

Dalam sejumlah pertemuan penting, SBY kerap diwakili oleh Hinca atau petinggi Partai Demokrat lainnya. Absennya SBY dalam beberapa rapat penting menguatkan dugaan bahwa Demokrat tak total mendukung Prabowo - Sandiaga dalam Pilpres 2019. Demokrat juga sempat didera isu bahwa partainya berdiri di dua kaki lantaran para kader-kader daerah banyak mendukung calon presiden inkumben, Joko Widodo.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BUDIARTI PUTRI UTAMI

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

1 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

7 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

11 jam lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

11 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

13 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya