Tim Prabowo: Alasan Bawaslu soal Luhut dan Sri Mulyani Tak Logis

Selasa, 6 November 2018 21:02 WIB

Pelapor dari masyarakat, Dahlan Pido, melaporkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dugaan kampanye di acara penutupan forum bank dunia di Bali, ke Bawaslu, Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno menganggap alasan Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu soal perkara dugaan pelanggaran aturan pemilu oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani tak masuk akal.

Baca: Bawaslu: Pose Jari Luhut dan Sri Mulyani Bukan Pelanggaran Pemilu

"Bukti-buktinya sangat lengkap. Ada video segala macam," kata Wakil Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta Selatan, Selasa, 6 November 2018.

Bawaslu baru saja mengumumkan putusan bahwa aksi pose jari Luhut dan Sri Mulyani bukan pelanggaran pemilu. Pose satu jari itu dilakukan Luhut dan Sri Mulyani saat berfoto bersama dalam sesi penutupan pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank di Bali beberapa waktu lalu.

Dari video yang beredar, Sri Mulyani dan Luhut terdengar meminta Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde untuk tak mengacungkan dua jari, melainkan satu jari. "Not two, not two. Two is Prabowo, one is Jokowi," kata Sri Mulyani saat itu.

Baca: Yusril Ihza Mahendra Jadi Pengacara Jokowi, Ini Respons PBB

Advertising
Advertising

Bawaslu memproses laporan dugaan pelanggaran yang diajukan oleh Dahlan Pido-perwakilan dari masyarakat-pada 18 Oktober 2018. Hari ini, Bawaslu menyatakan bahwa peristiwa yang dilaporkan tidak memenuhi unsur ketentuan pidana pemilu dan bukan merupakan pelanggaran pemilu. Keputusan itu sudah melalui pembahasan yang melibatkan Bawaslu, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, menilai bukti Sri Mulyani melanggar aturan amat jelas. Apalagi, kata dia, suara Sri Mulyani terdengar melalui mikrofon yang belum dimatikan. "Jadi kami harus memberikan penghargaan kepada mic itu," kata Ferry.

Ferry pun menduga Bawaslu tak enak memproses dugaan pelanggaran yang melibatkan dua elite tersebut. Namun, kata dia, aturan seharusnya ditegakkan tanpa pandang bulu terhadap siapa pun.

"Mungkin Bawaslu agak enggak enak, tapi kan enggak bisa hukum ada soal enak enggak enak. Aturannya jelas enggak boleh," kata Ferry dijumpai di lokasi yang sama.

Ferdinand dan Ferry mengatakan badan pemenangan Prabowo menghormati putusan Bawaslu. Namun ke depannya, mereka mengatakan akan mengawal setiap laporan yang menyangkut dugaan pelanggaran koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | SYAFIUL HADI

Berita terkait

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

58 menit lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

1 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

2 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

3 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

4 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

5 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

5 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

6 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

7 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

8 jam lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya