Bawaslu Kaji Dugaan Kampanye dalam Aksi Save Tampang Boyolali

Reporter

Antara

Selasa, 6 November 2018 05:19 WIB

Forum Boyolali Bermartabat melakukan aksi damai Save Tampang Boyolali di Boyolali, Jawa Tengah, 4 November 2018. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan atas pidato Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai meresahkan warga Boyolali. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Boyolali - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Boyolali masih mengkaji mengenai aksi damai ribuan warga yang memprotes terkait pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal tampang Boyolali termasuk kegiatan kampanye atau tidak.

"Kami telah memantau, dan masih mengkaji untuk memastikan apakah aksi warga itu, termasuk kampanye atau tidak," kata Divisi Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga Bawaslu Boyolali, Rubiyanto pada Senin, 5 November 2018.

Baca: Pidato Lengkap Prabowo soal Tampang Boyolali dan Masalah Ekonomi

Pada Ahad, 4 November lalu, ribuan orang yang tergabung Forum Boyolali Bermartabat menggelar aksi di jalan-jalan Boyolali. Beberapa titik aksi di antaranya Bundaran Simpang Lima, Patung Kuda Boyolali, Tugu Susu Murni, dan Gedung Mahesa Dome Boyolali. Mereka memprotes soal pidato Prabowo yang menyinggung tampang Boyolali.

Menurut Rubiyanto, kegiatan aksi warga Boyolali tersebut memang tidak ada hubungannya dengan politik. Namun aksi itu dilakukan dalam masa kampanye pemilu dan pilpres 2019.

Advertising
Advertising

Berdasarkan surat pemberitahuan aksi, kegiatan unjuk rasa tersebut tidak berkaitan dengan kampanye. Namun, kata Rubiyanto, Bawaslu perlu melihat konten aksi tersebut secara cermat dan mendalam. "Kami belum dapat mengatakan ada pelanggaran atau temuan dalam aksi unjuk rasa warga itu," ujarnya.

Baca: Tim Prabowo akan Laporkan Aksi Save Tampang Boyolali ke Bawaslu

Selain itu, menurut dia, Bawaslu perlu melakukan investigasi untuk mengumpulkan data tambahan demi kajian secara menyeluruh terhadap konten dan pengamatan di lapangan. Investigasi tersebut, kata Rubiyanto, dilakukan untuk mencermati tulisan-tulisan yang ada selama aksi serta isi orasi.

"Kami harus jeli dan teliti mencermati aksi itu, karena memang aksi unjuk rasa di luar kampanye. Jika kegiatan kampanye menggunakan undang-undang pemilu, akan jelas dan gampang menganalisanya," kata Rubiyanto.

Sementara itu, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono menyebut ada tiga dugaan pelanggaran aturan dalam aksi bertajuk Save Tampang Boyolali tersebut. Ferry merinci dugaan pelanggaran tersebut adalah politisasi dan mobilisasi massa oleh Bupati Boyolali Seno Samodro yang merupakan kader PDIP, adanya ujaran kebencian dan penggunaan kawasan hari bebas kendaraan bermotor alias area car free day (CFD).

Baca: Tim Prabowo Duga Ada 3 Pelanggaran di Aksi Save Tampang Boyolali

Berita terkait

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

3 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

3 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

4 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

5 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

7 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

7 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

8 jam lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

10 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya