Dua Pesan Jokowi dalam Pertemuan Tertutup dengan Timses di Bogor
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Kamis, 25 Oktober 2018 07:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Eriko Sotadurga, mengatakan ada dua poin penting yang ditekankan calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi saat mengumpulkan tim suksesnya dalam rapat tertutup di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat pada Senin malam, 22 Oktober 2018.
Baca: Ma'ruf Amin: Ada yang Bilang Saya Diperalat Jokowi, Ini Isu Kejam
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Raja Juli Antoni juga mengatakan ada dua pesan Jokowi kepada timses. "Kami diminta lebih aktif. Terutama jubir-jubir untuk menyampaikan capaian dan pembangunan-pembangunan kepada masyarakat," kata dia kepada Tempo, Rabu, 24 Oktober 2018. Berikut dua pesan Jokowi kepada Timses.
<!--more-->1. Tidak terpancing isu negatif
Poin pertama, kata Eriko, Jokowi meminta para timses tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak benar. Sebagai inkumben, Eriko menuturkan kampanye positif adalah strategi terbaik bagi Jokowi dan koalisi untuk meraup suara. "Beliau meminta kami supaya jangan semua hal direspon dengan negatif," kata Eriko kepada Tempo pada Rabu, 24 Oktober 2018.
Eriko menuturkan timsukses Jokowi melihat kubu lawan sedang memancing-mancing dengan berbagai isu lewat kampanye negatif. "Itu keinginan mereka, agar kami terpancing," ujar dia.
<!--more-->2. Aktif promosi capaian pemerintah
Poin kedua, kata Eriko, Jokowi meminta kepada timses untuk lebih aktif mengkampanyekan program-program pemerintah yang selama ini dianggap belum tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Akibatnya, Jokowi melihat masih banyak informasi tidak benar yang beredar di masyarakat. "Kami diminta memberikan narasi sendiri tentang pembanguan dan capaian pemerintah," kata Eriko.
Simak juga: Survei Internal, Timses Jokowi Sebut Peta Dukungan Mulai Berubah
Eriko tidak bisa menceritakan detail pertemuan lainnya yang merupakan bagian dari strategi pemenangan. "Intinya kami yakin, kampanye negatif tidak akan baik bagi inkumben. Membantah dengan hal negatif juga tidak baik. Sebab, masyarakat tidak semuanya rasionalitas, religiusitasnya tinggi," kata Eriko menjelaskan hasil pertemuan dengan Jokowi.