Koalisi Perempuan: Visi Misi Capres Belum Berpihak ke Kaum Rentan

Sabtu, 20 Oktober 2018 13:00 WIB

Calon presiden inkumben Joko Widodo alias Jokowi dan calon presiden Prabowo Subianto menunjukkan nomor urut mereka saat acara pengambilan nomor urut untuk pilpres 2019 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat, 21 September 2018. Rapat pleno KPU digelar di ruang sidang lantai 2 gedung KPU, kawasan Menteng, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) melihat minimnya sosialisasi program kerja yang dicanangkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden pilpres 2019 membuat masyarakat sulit menentukan pilihan.

"Sedangkan visi dan misi kedua paslon masih netral gender dan belum menunjukan keberpihakan terhadap berbagai kelompok yang rentan, terpinggirkan, dan minoritas," kata Sekretaris Jenderal KPI Dian Kartikasari melalui keterangan tertulis, Sabtu, 20 Oktober 2018.

Baca: Beda Tim Purnawirawan TNI, Bravo 5 dan Cakra 19 di Kubu Jokowi

KPI, kata Dian, meyakini bahwa mempelajari visi dan misi saja, tidak cukup untuk menentukan pilihan. Sebab, visi dan misi merupakan rumusan rangkaian kata dan kalimat yang bersifat abstrak dan tidak menggambarkan komitmen pasangan calon dalam menjawab berbagai tantangan dan rintangan yang sedang dan akan dihadapi bangsa ini.

Sedangkan bagi kaum perempuan, yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 persen dari total seluruh pemilih, pemahaman akan visi, misi, dan program akan memastikan kebutuhan dan kepentingan perempuan telah terintegrasi, dan kedua pasangan calon akan memiliki program kerja yang berpihak pada perempuan dan kelompok minoritas.

Advertising
Advertising

"Sebuah program kerja akan menjabarkan visi dan misi yang bersifat lebih konkrit, yang berguna untuk mengukur keberpihakan serta harapan yang ditawarkan oleh kedua calon pasangan tersebut," ucap Dian.

Baca: Kata Tjahjo Kumolo soal Usulan Penambahan 31 Juta DPT

Berdasarkan pantauan KPI, hingga 17 Oktober 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya mencantumkan visi dan misi pasangan calon, baik dalam laman utama maupun tautan yang diberikan.

Dian menilai tidak adanya akses publik terhadap visi, misi dan program dalam satu kesatuan yang utuh mengakibatkan calon pasangan, partai politik, hingga pendukung dan pemilih akan terjebak pada praktik kampanye yang tidak sehat dan tidak mendidik. "Seperti hoax, kampanye hitam dan kampanye negatif," ujarnya.

Untuk itu, menurut Dian, KPU berkewajiban melakukan pendidikan politik bagi masyarakat. KPI pun mendesak Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar melengkapi visi, misi dan program kerja mereka.

Baca: Komnas HAM: Visi Misi Pasangan Capres Belum Masukkan Isu HAM

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

14 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

15 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

25 hari lalu

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

Ganjar Pranowo kenakan kemeja motif garis-garis hitam putih vertikal saat Salat Id dan open house, Rabu, 10 April 2024. Seperti saat awal nyapres.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

45 hari lalu

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

Prabowo kembali menyinggung nilai 11 dari 100 pada pidatonya di acara Buka Bersama PAN. Berikut kilas balik peristiwa nilai 11 dari 100.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

48 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Presiden AS Joe Biden Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Prabowo

52 hari lalu

Presiden AS Joe Biden Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat atas unggulnya calon presiden Prabowo Subianto, beberapa hari menjelang pengumuman hasil akhir pemilu.

Baca Selengkapnya

Beda Cara Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo Sambut Ramadan 1445 Hijriah

54 hari lalu

Beda Cara Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo Sambut Ramadan 1445 Hijriah

Para kandidat presiden peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo punya cara berbeda menyambut kedatangan Ramadan 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Ramai Saksi dari Paslon 01 dan 03 Tolak Teken Rekapitulasi Pilpres 2024, Adakah Konsekuensinya?

56 hari lalu

Ramai Saksi dari Paslon 01 dan 03 Tolak Teken Rekapitulasi Pilpres 2024, Adakah Konsekuensinya?

Karena ada indikasi penyelenggara mendapat intervensi untuk meloloskan Gibran Rakabuming Raka ke Pilpres 2024 tanpa mengubah PKPU tentang batas usia

Baca Selengkapnya

4 Upaya Menggembosi Hak Angket DPR

57 hari lalu

4 Upaya Menggembosi Hak Angket DPR

Capres 03 Ganjar Pranowo secara terang-terangan menyebutkan ada upaya penggembosan Hak Angket DPR yang hari-hari ini tengah mengencang.

Baca Selengkapnya