Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Ma'ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Krapyak, Minggu, 14 Oktober 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengawali rangkaian kunjungan ke Yogyakarta dengan berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Minggu, 14 Oktober 2018.
Dalam lawatan ke pondok pesantren itu Ma'ruf mendapatkan berbagai pesan dan harapan dari sejumlah tokoh pondok. Khususnya jika Maruf berhasil terpilih sebagai wakil presiden mendampingi calon presiden Joko Widodo dalam pemilu 2019 mendatang.
"Harapan kami kepada Kyai Mar'uf hanya satu, jika berhasil (dalam pilpres) dalam kiprahnya nanti agar tidak meninggalkan nilai dan prinsip keulamaan," ujar salah satu tokoh Pondok Pesantren Krapyak Ida Fatimah Zainal Abidin.
Ida merupakan istri mendiang Kiai Zainal Abidin, pengasuh Pondok Pesantren Krapyak yang disegani. Semasa hidup, Zainal Abidin juga kerap dimintai nasihat sejumlah tokoh, mulai dari Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Ida juga berharap Ma'ruf Amin jika terpilih dalam pilpres tetap setia menjadi panutan seperti saat ini dengan keulamaan yang ada padanya. "Karena ulama itu yang utama adalah pendapat dan kebijaksanaannya. Kiai Ma'ruf bukan hanya milik NU, tapi milik semua," ujar Ida.
Pengasuh pondok pesantren Krapyak lain, Muhtahrom Ahmad, menuturkan sebagai tokoh Nahdlatul Ulama, Ma'ruf Amin diharapkan bisa senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk ke depan.
"Kami berharap Pak Kiai Ma'ruf Amin bisa menjaga bangsa ini tetap bersatu, tidak gampang terpengaruh berita bohong, dan membawa demokrasi yang sehat, kalah menang tetap bersahaja dan terhormat," ujar Ahmad.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.