Cerita di Balik Dukungan Eks 212 ke Kubu Jokowi

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 12 Oktober 2018 09:16 WIB

Tujuh orang perwakilan kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai relawan Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. Dukungan tersebut dideklarasikan di Posko Cemara, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan tertutup selama dua jam antara tim sukses Jokowi dan tujuh orang kiai eks peserta aksi 212, membuahkan dukungan. Usai menggelar pertemuan di Rumah Aspirasi, salah satu posko pemenangan Jokowi, tujuh kiai tersebut mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres Jokowi - Ma'ruf Amin di pilpres 2019 atas nama Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2018.

"Kami Eks 212 mengawal ulama untuk memimpin NKRI. Kiai Ma'ruf jadi calon wakil presiden adalah bukti terkabulnya doa dan perjuangan kami," begitu bunyi poin pertama pernyataan deklarasi dukungan yang dibacakan Koordinator Eks 212 Kawal KMA, Razman Arif Nasution..

Baca: Eks 212 Dukung Jokowi, PA 212: Mereka Keluar Garis Komando Rizieq

Pantauan Tempo, pertemuan selama dua jam tersebut digelar di sebuah ruangan di rumah aspirasi. Hadir dalam pertemuan itu politikus PKB Razman Arif Nasution dan Lukman Edy, politikus PDIP Kapitra Ampera dan Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Maman Imanulhaq serta tujuh kiai eks peserta Aksi 212 (aksi untuk menuntut proses hukum pada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok).

"Kalau konsisten membela Islam, Eks 212 harus mendukung Ma'ruf Amin, karena beliau lah yang mengeluarkan fatwa Ahok menista agama," kata Razman kepada Tempo, seusai pertemuan itu.

Advertising
Advertising

Razman mengatakan orang-orang yang mereka gandeng ini adalah mereka yang tidak sepakat dengan adanya Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). "Fatwa mana yang mereka kawal. Apa legal standing mereka? Apanya yang dibela, fatwa apa?" ujar salah satu tokoh 212 itu.

Baca: Eks 212 Tak Dukung Prabowo, Pilih Dukung Jokowi

Untuk itu, kata Razman, dia tidak ingin ada pihak-pihak yang mengklaim paling berhak membawa nama 212 atau menyebut diri sebagai perwakilan dukungan umat. "Jadi harus seimbang, di sana (Prabowo) ada, di sini (Jokowi) juga ada," ujarnya.

Razman menceritakan tujuh kiai tersebut dihubungi sehari sebelum pernyataan dukungan lewat Ustad Kholid Hidayat. Kholid disebut sebagai salah satu imam dalam aksi bela Islam. Saat ini, ia juga menjabat bendahara umum tim pembela ulama dan aktivis (TPUA), organisasi yang dipimpin oleh Pendiri Front Pembela Islam (FPI) Eggy Sudjana.

Kholid membenarkan cerita tersebut. Ia menyebut bahwa Rabu malam lalu, baru berkoordinasi dengan Maman Immanulhaq dan Razman Arif Nasution. "Saya salat istikharah, dan akhirnya saya putuskan mendukung," ujar Kholid kepada Tempo saat ditemui di bilangan Menteng pada Kamis, 11 Oktober 2018.

Baca: Dukung Jokowi, Relawan Eks 212 Minta Rizieq Shihab Dipulangkan

Setelah itu, kata Kholid, Maman meminta dirinya untuk mengajak teman-temannya yang aktif dalam aksi 212 lalu. "Saya ajak tujuh orang ini, mereka dulu aktif. Punya massa juga, sebagian besar punya pesantren," ujarnya.

Struktur organisasi pun terbentuk dengan Lukman Edy sebagai penasihat, dengan Razman Arif sebagai koordinator dan Kapitra Ampera sebagai wakil koordinator. Tujuh kiai eks 212 masuk dalam jajaran wakil koordinator, sekretaris, dan wakil sekretaris. "Setelah ini kami akan berkonsolidasi dan menggalang dukungan massa. Siapa tahu Slamet Ma'arif bisa kita ajak," kata Kholid.

Kholid mengatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf di pilpres ini sempat menjadi pertentangan, terutama dari Eggy Sudjana yang saat ini berada di kubu Prabowo. Menurut keterangan Kholid, Eggy sempat menelepon dirinya sebelum menyatakan dukungan.

Baca: Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi

Selama setengah jam, Eggy membujuk Kholid untuk bergabung ke kubu Prabowo. "Saya ini abang kamu, kamu juga pernah akui saya guru kamu. Ya udah ikut Prabowo-Sandi," ujar Kholid menirukan perkataan Eggy lewat telepon kepada dirinya.

Namun, Kholid akhirnya tetap menjatuhkan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sebab, menurut dia, Maman Imanulhaq menjamin dengan adanya Razman Arif Nasution di kubu Jokowi, pimpinan Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia dengan aman dan tanpa halangan. Saat dikonfirmasi, Maman membenarkan hal tersebut. "Iya, itu tuntutan mereka," ujarnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengaku senang dengan merapatnya kelompok eks 212 ke kubu mereka. "Ya dalam pilpres ini seluruh orang, jangankan massa mengambang, pemilih Prabowo yang hard aja kita tarik. Semua yang mau mendukung Jokowi, potensi-potensi akan kita ajak diskusi. Semua kelompok kita tarik, kecuali HTI," ujar Karding saat ditemui Tempo di Posko Cemara, Kamis.

Berita terkait

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

20 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

16 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

17 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Tahapan Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Polisi Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi Persaudaraan Alumni 212

22 hari lalu

Tahapan Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Polisi Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi Persaudaraan Alumni 212

Mahkamah Konstitusi atau MK hari ini akan menerima kesimpulan sidang sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

51 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

7 Maret 2024

Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menginginkan supaya pergantian pemerintahan berjalan dengan baik-baik saja tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan seluruh elemen bangsa.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya