Timses Ungkap Penyebab Perjuangan Prabowo di 2019 Lebih Berat

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Amirullah

Rabu, 10 Oktober 2018 18:30 WIB

Dua pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, berbincang di sela acara Deklarasi Kampanye Damai di halaman Tugu Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 23 September 2018. AP Photo/Tatan Syuflana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, mengatakan perjuangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lebih berat dari sebelumnya. "Dari tiga kali Pak Prabowo maju menjadi capres yang kebetulan saya menjadi Sekjen Partai Gerindra yang mengusung beliau, kami merasakan terus terang ini adalah bobot terberat beliau maju menjadi calon presiden," ujar Muzani di Kompleks Parlemen DPR, Rabu, 10 Oktober 2018.

Baca: Amien Rais Diperiksa, Hanafi Rais: Ada yang Ingin Prabowo Gagal

Menurut Muzani, salah satu alasannya adalah saat ini banyak pengerahan pejabat daerah yang mendeklarasikan dukungan ke capres Jokowi sebagai inkumben. Hal itu, kata dia, berbeda saat Prabowo bersama Megawati Soekarnoputri maju pada 2009 melawan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

"Sekarang ini gubernur, bupati, wali kota seperti dikerahkan untuk memberikan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf. Walau bupati yang kami usung pun tidak memiliki keberanian untuk mendukung Prabowo-Sandiaga," katanya.

Faktor lainnya adalah pemberitaan media pada tahun politik ini yang dianggap tak berimbang. Menurut dia, media saat ini lebih berporsi kepada penguasa daripada pasangan oposisi. "Headline-headline media itu semua menampilkan penguasa, kegiatan penguasa, kegiatan inkumben, tidak ada pemberitaan yang berimbang. Untuk berimbang pun berat," ucapnya.

Baca: Pengacara Said Iqbal Blak-Blakan Soal Pertemuan Ratna Sarumpaet dan Prabowo

Muzani juga menilai kubu Prabowo-Sandiaga saat ini juga tak dibantu oleh para pengusaha. Pengusaha-pengusaha itu, ucap dia, malah bersembunyi tak membantu Prabowo. "Bersembunyi karena mereka mengatakan proyek kami terancam," tuturnya.

Faktor berikutnya, kata Muzani, ada upaya untuk mengepung Prabowo agar tak menang dalam Pilpres tahun depan. Hal itu, kata dia, ditunjukkan oleh tak satu survei pun menyebut Prabowo lebih unggul daripada Jokowi. "Prabowo tidak boleh dalam suasana yang dimungkinkan bisa menang, pemberitaan prabowo tidak boleh positif, rakyat yang mendukungnya harus dalam suasana seperti sekarang ini," katanya.

Advertising
Advertising

Meski demikian, kata Muzani, rakyat akan tetap bersama Prabowo. Menurut dia, gagasan yang dilakukan Prabowo mendapatkan respon positif dari masyarakat. "Kami merasa keluhuran cita-cita yang kami perjuangkan mendapatkan respons positif dari rakyat sehingga kami merasa keyakinan itu akan sampai kepada rakyat," katanya.

SYAFIUL HADI | BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

5 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

6 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

10 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

11 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

14 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

15 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

15 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

15 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya