SMRC: Pemilih Tetap Prabowo Tak Lari karena Kasus Ratna Sarumpaet

Minggu, 7 Oktober 2018 17:52 WIB

Aktivis Ratna Sarumpaet bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto si sebuah tempat yang dirahasiakan di Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan tak menampik bahwa kasus Ratna Sarumpaet akan menimbulkan citra negatif terhadap calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Kendati begitu, Djayadi mengatakan isu itu tak akan membuat pemilih tetap Prabowo mengalihkan dukungan.

Baca: Ratna Sarumpaet Tersangka, Begini Ragam Reaksi dari Kubu Prabowo

"Isu itu menimbulkan citra negatif, tetapi secara elektoral tidak akan menimbulkan larinya para pemilih Prabowo," kata Djayadi di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Oktober 2018.

Prabowo Subianto dan timnya sebelumnya termakan kabar bohong ihwal pemukulan dan penganiayaan Ratna Sarumpaet. Belakangan, kepolisian mengungkap bahwa Ratna tak pernah mengalami pemukulan atau penganiayaan. Ratna pun sudah mengakui bahwa dirinya berbohong.

Padahal, Prabowo kadung merespons cerita awal Ratna dengan serius. Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan menggelar konferensi pers di rumahnya, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 2 Oktober lalu untuk menyampaikan simpatinya terhadap Ratna. Rabu malam, 3 Oktober, Prabowo kembali menggelar konferensi pers dan meminta maaf kepada publik karena sudah ikut menyiarkan pengakuan Ratna yang ternyata bohong belaka.

Baca: Kubu Prabowo Tanggapi Tudingan Rekayasa Hoax Ratna Sarumpaet

Menurut Djayadi, pemilih tetap Prabowo relatif tak terpengaruh dengan peristiwa tersebut. Mereka akan memaafkan, bersimpati, bahkan membela Prabowo yang telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Advertising
Advertising

Adapun jumlah pemilih tetap Prabowo saat ini, kata Djayadi, berada di kisaran angka 25-30 persen. Mereka adalah orang-orang yang tak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo yang juga merupakan calon presiden petahana.

"Mereka tidak akan menyeberang (ke Jokowi) karena sudah solid (mendukung Prabowo)," kata Djayadi.

Meski begitu, Djayadi melanjutkan, citra negatif akibat kasus Ratna Sarumpaet ini akan mempersulit usaha Prabowo menggaet dukungan dari kelompok yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters.

Baca: Ratna Sarumpaet Bohong, Prabowo Bisa Dipidana? Ini Kata Pakar

"Pemilih yang tadinya masih bisa dibujuk, sekarang jadi mikir-mikir lagi. Dan itu menjadi problem karena menurut berbagai survei Prabowo masih ketinggalan," ujarnya.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

26 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

2 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

5 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

6 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

15 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

17 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya