Kubu Jokowi Sebut Kubu Prabowo Pakai Strategi Politik Mirip Trump

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 5 Oktober 2018 13:22 WIB

Budiman Sudjatmiko

TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses pasangan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi menuding bahwa kubu penantangnya, Prabowo Subianto menggunakan propaganda politik seperti yang digunakan Donald Trump saat memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat pada 2016. Propaganda yang dimaksud adalah menggunakan teknik kampanye bernama Firehose of Falsehoods, dengan memanfaatkan kebohongan sebagai alat politik.

Baca: Timses Akan Laporkan yang Seret Jokowi di Kasus Ratna Sarumpaet

Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko menjelaskan, kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet merupakan sesuatu yang sudah bisa diprediksi. Bahkan, kata Budiman, pada pilkada 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus ditahan karena kasus Al-Maidah ayat 31.

"Potongan pidato Ahok ternyata bisa dipakai untuk memobilisasi dukungan maupun sikap antikelompok tertentu dan itu adalah kerja Cambridge Analytica," ujar Budiman di Posko Cemara, Jakarta pada Jumat, 5 Oktober 2018.

Menurut Budiman, kasus pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet ini bukanlah sesuatu kekeliruan, tapi kehebohan yang sengaja diciptakan. "Saya tidak percaya Ratna Sarumpaet adalah pelaku tunggal dan Prabowo adalah korban," ujar Budiman.

Baca: Timses Jokowi Laporkan Ratna Sarumpaet ke Bawaslu

Cambridge Analytica merupakan lembaga survei yang menggunakan big data atau 'data besar' dalam analisisnya. Cambridge Analytica dalam situs resminya beberapa waktu lalu juga mengungkap bagaimana mereka membantu pemenangan Trump. Mereka menyebut telah menganalisis jutaan poin data.

Advertising
Advertising

Salah satu strategi yang digunakan adalah bagaimana mengidentifikasi pemilih yang dapat dibujuk (persuadable voters) dan isu-isu yang dipedulikan para pemilih. Cambridge Analytica kemudian mengirimkan 'pesan-pesan' yang berdampak pada sikap atau pilihan politik masyarakat.

"Penggunaan strategi ini terbukti efektif menghasilkan kemenangan dalam kontestasi politik di berbagai tempat di dunia. Namun juga pasti akan menyertakan kerusakan sosial dan politik yang sulit untuk diperbaiki kembali. Kita tahu, pemilu AS adalah yang paling rasis," ujar Budiman.

Baca: Timses Jokowi Minta Penyebar Hoax Ratna Sarumpaet Diproses Hukum

Untuk itu, kata Budiman, strategi propaganda seperti ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus berkembang di Indonesia dan harus segera ditindak.

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

5 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

11 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya