Tim Prabowo Akan Evaluasi Posisi Ratna Sarumpaet sebagai Jurkam

Reporter

Antara

Rabu, 3 Oktober 2018 17:51 WIB

Aktivis Ratna Sarumpaet saat konfrensi pers terkait berita bohong soal pengeroyokan yang terjadi pada dirinya, di Jakarta Timur, Rabu, 3 Oktober 2018. TEMPO/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye nasional pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan dievaluasi. Menurut juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02, Ferry Juliantono, mengatakan hal tersebut setelah Ratna mengaku berbohong soal dirinya pernah dikeroyok di Bandung, Jawa Barat.

"Pasti posisinya dievaluasi karena kami berkomitmen antipolitik uang, antipolitisasi SARA, dan antihoaks," kata Ferry di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.

Baca: Ratna Sarumpaet Mengaku Bohong Soal Kasus Penganiayaan Dirinya

Ferry mengatakan, pernyataan bohong yang diungkapkan Ratna merupakan kesalahan fatal dan bisa saja sanksi yang diberikan adalah pencopotan posisi Ratna sebagai anggota juru kampanye atau jurkam Prabowo - Sandiaga.

Ratna Sarumpaet sebelumnya dikabarkan mengalami pengeroyokan di Bandung pada 21 September 2018. Informasi tersebut sempat dibenarkan oleh pengacara Ratna dan sejumlah tokoh, seperti Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan politikus Rachel Maryam. Bahkan pada Selasa malam, sejumlah aktivis dan tokoh memberikan dukungan kepada Ratna yang disebut mengalami penganiayaan.

Advertising
Advertising

Baca: Gerindra Sebut Kebohongan Ratna Sarumpaet Rugikan Partai

Menurut Ferry, anggota BPN Prabowo-Sandiaga awalnya tidak menyangka Ratna berbohong sehingga pihaknya menanggapi secara proporsional. Namun ketika akhirnya diketahui ada pembohongan publik maka langkah tegas akan diambil. "Kami awalnya percaya dengan pernyataan Ratna karena bentuk solidaritas dan kami juga antikekerasan terutama beliau adalah perempuan," ujarnya.

Ferry pun menilai dalam hal ini, Prabowo Subianto dan beberapa elite BPN Prabowo-Sandiaga tidak terkait karena mereka hanya merespons keluhan Ratna dalam bentuk solidaritas antikekerasan. Ia mencontohkan respons yang diberikan Prabowo soal kasus persekusi yang dialami Neno Warisman dan Hermansyah.

"Kalau Ratna pernyataannya yang disampaikan ke beberapa pihak itu salah dan tidak sesuai, itu salah Ratna. Masa Amien Rais, Prabowo, atau Fadli Zon yang disalahkan," ujarnya.

Baca: Ratna Sarumpaet Mengungkap Awal Kisah Fiktif Soal Penganiayaan

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

9 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

10 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

11 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

12 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

13 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

14 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

14 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

15 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya