Netral di 2014, Yenny Wahid Umumkan Sikap Politik di Pilpres 2019

Rabu, 26 September 2018 06:44 WIB

Yenny Wahid. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Putri kedua mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, bakal mengumumkan dukungannya di pemilihan presiden 2019 pada hari ini, Rabu, 26 September 2018. Pengumuman itu bakal disampaikan di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Baca: Pilih Capres, Yenny Wahid Merujuk Istikarah 9 Kiai dan Ulama

Yenny belum memberikan sinyal apa pun ihwal sikap politik keluarga Gus Dur di pilpres 2019. Padahal, dua kubu baik Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf, serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sudah jelas-jelas mendekati keluarganya.

Pada 2014 lalu, keluarga mendiang mantan Presiden ke-4 RI ini memilih netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon. Ketika itu, Yenny mengatakan keputusan itu diambil untuk menghindari terjadinya perpecahan di tengah masyarakat. Direktur Eksekutif Wahid Institute ini mengatakan, keluarganya juga ingin menghindari terjadinya kampanye negatif dan kampanye hitam.

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan istri mendiang presiden keempat RI—almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah Wahid (kanan), dan anak kedua Gus Dur, Yenny Wahid (kiri), saat bersilatuhrahmi di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

"Saya harus mengayomi, jadi saya tidak mendukung siapa pun dan menghindari konflik," kata Yenny di rumah almarhum Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 31 Mei 2014 lalu.

Baca: Terjun Politik, Yenny Wahid Akan Mundur dari Wahid Foundation

Pilpres 2014 diikuti oleh Prabowo Subianto menggandeng Hatta Rajasa dan Joko Widodo atau Jokowi dengan Jusuf Kalla. Ketika itu, dukungan masyarakat Nahdlatul Ulama pun terpecah untuk dua calon presiden tersebut. Yenny juga menjadikan perpecahan dukungan ini sebagai salah satu pertimbangan untuk netral di pilpres 2014.

Advertising
Advertising

"Semua jurkam calon yang bertarung dari NU. NU terpecah, jadi kami sebagai keluarga Gus Dur memilih sebagai pengayom," ujarnya.

Sedangkan menurut Allisa Wahid, keluarga Gus Dur juga mempertimbangkan posisi suami Yenny, Dhohir Faris, yang kala itu masih aktif sebagai kader Partai Gerindra.

"Dari tahun 2014, Mbak Yenny waktu itu posisinya di tengah-tengah ya, netral. Karena waktu itu Mas Faris masih aktif di Gerindra juga. Dengan Pak Jokowi hubungannya baik, jadi dua-duanya okelah," kata Allisa di salah satu stasiun televisi swasta nasional, Rabu, 19 September 2018 lalu.

Presiden Joko Widodo usai bersilaturahmi bersama istri almarahum Presiden RI keempat Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan anaknya, Yenny Wahid, di rumah Gus Dur, di Jalan Ciganjur, Jakarta Selatan, 7 September 2018. Tempo/Friski Riana

Sebelumnya, Yenny Wahid mengatakan sudah menitipkan aspirasi kepada kedua pasangan calon dalam sejumlah pertemuan terpisah. Aspirasi itu menyangkut komitmen terhadap toleransi, keberagaman, dan demokrasi di Indonesia.

Yenny pun mengungkapkan, dia mengumpulkan istikharah dari sejumlah kiai dan ulama terkait dukungan di pilpres 2019. Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini juga berdiskusi dan meminta izin dari ibundanya, Sinta Nuriyah Wahid.

Baca: Disebut Sumbang Nama Timses, Yenny Wahid: Tanya ke Pak Sandiaga

Yenny sempat mengungkapkan harapannya agar sang ibunda mengizinkannya mendukung salah satu pasangan calon. "Ibunda saja sebagai pihak yang mungkin dianggap lebih netral, sementara anak-anaknya bolehlah mungkin membantu salah satu calon," kata Yenny seusai menerima kunjungan calon wakil presiden Sandiaga Uno di rumah almarhum Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin, 10 September 2018.

Seperti apa sikap politik dan dukungan keluarga Gus Dur di pilpres 2019, jawabannya akan terungkap dalam hitungan jam. Yenny Wahid rencananya mengumumkan dukungan tersebut di Rumah Pergerakan Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan pada pukul 15.00 WIB.

Berita terkait

Modus Penyelewengan Dana BOS

4 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

18 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

21 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

2 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

9 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

9 hari lalu

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Prabowo-Gibran tetap menjadi Pemenang Pilpres 2024 setelah MK membacakan putusan yang menolak gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

9 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

Potensi Terbelah Putusan Mahkamah Konstitusi

10 hari lalu

Potensi Terbelah Putusan Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi dinilai sulit mengabulkan permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya