Berpidato, Ma'ruf Amin Sebut 'Satu' dengan Intonasi Khusus
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Endri Kurniawati
Sabtu, 22 September 2018 12:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Ma’ruf Amin berpidato pada deklarasi Perempuan Indonesia untuk Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin (P IJMA) di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi 46, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 September 2018. Ia mengatakan dalam pidatonya tentang kondisi Indonesia yang masyarakatnya harus dipersatukan.
Tidak menyampaikannya dengan biasa-biasa saja, Ma’ruf memberi tekanan dengan intonasi ketika menyebut kata "persatuan". "Indonesia harus di-satu-kan," ujar Ma'ruf disambut sorakan para Perempuan IJMA yang berasal dari sembilan partai koalisi pendukung Jokowi dan Ma’ruf.
Baca: Ma'ruf Amin Nonaktif dari Ketua Umum MUI
Dalam pengundian nomor urut capres tadi malam oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jokowi dan Ma'ruf memperoleh nomor satu. Ma’ruf beberapa kali menyebut “satu” dengan tekanan intonasi yang berbeda. “Bangsa Indonesia harus di-satu-kan warganya.”
Maksudnya, kata Ma'ruf, bangsa Indonesia tidak boleh terpisah akibat kesenjangan sosial. Maka, Menurut dia, saat ini ada banyak yang harus diperjuangkan bersama oleh pemerintah. "Jangan ada kesenjangan yang miskin dan kaya," ujarnya.
Baca: Sekjen PKB Perkarakan Waloni dengan Tuduhan Menghina Ma'ruf Amin
Selain soal kesenjangan sosial, Ketua Umum MUI nonaktif itu mengatakan hal yang harus ditingkatkan oleh Indonesia di masa depan adalah produk lokal yang mampu bersaing di pasar global. Ma’ruf menyebut pada masa Jokowi kesenjangan sosial mulai diperjuangkan dengan pembangunan infrastruktur.
Ia berjanji bila Jokowi menang dalam pilpres 2019, pada periode keduanya nanti percepatan pembangunan untuk menuntaskan kesenjangan sosial akan tercapai. "Lima tahun ini Jokowi - Ma’ruf akan mempercepatnya dengan membuat landasan yang kuat."
Simak: Datang ke KPU, Jokowi - Ma'ruf Amin Naik Jeep Ala Odong-Odong
Bila ingin Indonesia maju, kata Ma’ruf, Indonesia harus disatukan. "Indonesia di-Satu-kan di bawah Jokowi - Ma'ruf Amin."