Ini Daftar Sementara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga

Jumat, 21 September 2018 06:13 WIB

Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menyampaikan konferensi pers seusai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu, 12 September 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno merampungkan struktur Badan Pemenangan Nasional untuk menghadapi pemilihan umum 2019. Nama-nama personel yang akan mengisi struktur tersebut juga sudah dipilih.

Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi mengatakan struktur Badan Pemenangan Nasional terdiri dari 15 direktorat yang masing-masing dipimpin seorang direktur. "Kira-kira betul, besok kami sampaikan lengkapnya," kata Prasetyo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2018.

Baca: Prabowo - Sandiaga Pilih Nama Badan Ketimbang Tim, Karena...

Prasetyo enggan membeberkan satu per satu direktorat beserta direktur yang sudah ditetapkan. Namun dia merinci sejumlah struktur lain yang akan mengisi Badan Pemenangan Nasional itu, di antaranya Dewan Pengarah, Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pakar.

Namun ia memastikan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso sudah final menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional. "Ketua confirmed Pak Jenderal Djoko Santoso," ujarnya.

Advertising
Advertising

Prasetyo membeberkan, Prabowo Subianto sebagai calon presiden merangkap sebagai Dewan Pembina. Selain Prabowo, Dewan Pembina juga diisi oleh Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca: Pejabat Tak Wajib Terlibat dalam Tim Pemenangan Prabowo

Adapun para ketua umum partai koalisi, kata Prasetyo, akan mengisi sejumlah posisi seperti Dewan Penasihat, Dewan Pengarah, Dewan Pertimbangan, atau Dewan Pakar. Sebelumnya, calon wakil presiden Sandiaga Uno menyebut Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto didapuk sebagai Dewan Pengarah.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bakal menjadi juru kampanye. Meski begitu, menurut Prasetyo, SBY juga bakal merangkap peran-peran lain. "Kalau Pak SBY merangkap semuanya. Kemarin Pak Prabowo sudah menyampaikan, Pak SBY sebagai Godfather," ujarnya.

Selain itu, kata Prasetyo, koalisi menunjuk sekitar 12-13 Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional. Dua nama yang menempati posisi ini di antaranya Neno Warisman dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais didapuk menjadi Sekretaris Badan Pemenangan Nasional. Namun Prasetyo mengaku tak ingat siapa yang ditunjuk menjadi bendahara tim.

Baca: Alasan Nama Badan Pemenangan di Koalisi Prabowo - Sandiaga

Prasetyo mengatakan koalisi pun urung menyerahkan susunan tim pemenangan itu ke Komisi Pemilihan Umum pada malam hari ini lantaran masih harus merampungkan administrasi. "Terus terang yang masuk dalam Badan pemenangan ini cukup besar, mau kami rapikan dulu. Secara prinsip sudah selesai," ujarnya.

Di sisi lain, beredar struktur direktorat dan nama-nama direktur serta nama-nama juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Berikut struktur dan nama-nama tersebut:

Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo-Sandiaga:
1. Direktur Konsolidasi Nasional: Fuad Bawazier
2. Direktur Pengamanan dan Pengawasan: Letjen (purn) Yayat Sudrajat
3. Direktur Satuan Tugas: Toto Utomo Budi Santoso
4. Direktur Penggalangan: Mayjen (purn) Glenny Kairupan
5. Direktur Relawan: Netty Prasetyani Heryawan
6. Direktur Kampanye: Sugiono
7. Direktur Materi dan Debat: Ferry Mursyidan Baldan
8. Direktur Logistik: Aryo Djojohadikusumo
9. Direktur Pemberdayaan Potensi Caleg: Edhy Prabowo
10. Direktur Kelembagaan: Ibnu Bilaludin
11. Direktur Komunikasi dan Media: Hashim S Djojohadikusumo
12. Direktur Informasi dan Teknologi: Mayjen (purn) Wiryono
13. Direktur Advokasi dan Hukum: Sufmi Dasco Ahmad
14. Direktur Saksi: Prasetyo Hadi
15. Direktur Monitor Analisa dan Evaluasi: Mayjen (purn) Arifin Seman

Ada pula susunan juru bicara sebagai berikut:

1. Dahnil Anzar Simanjuntak (koordinator)
2. Mayjen (purn) Sudrajat - Gerindra
3. Al-Muzzammil Yusuf - PKS
4. Dede Yusuf - Demokrat
5. Ferry Juliantono - Gerindra
6. Viva Yoga Mauladi - PAN
7. Rachland Nashidik - Demokrat
8. Desi Ratnasari - PAN
9. Andre Rosiade - Gerindra
10. Rahayu Saraswati Djodjohadikusumo - Gerindra
11. Memed Sosiawan - PKS
12. Ledia Hanifa Amaliah - PKS
13. Faldo Maldini - PAN
14. Rico Rustombi - Demokrat
15. Putu Supadma - Demokrat
16. Irene
17. Sugiono - Gerindra

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono membenarkan struktur, personel, dan juru bicara Badan Pemenangan itu. "Benar," kata Ferry singkat ketika dikonfirmasi pada Kamis malam, 20 September 2018.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno pun menyampaikan hal senada. "Saya tidak hafal satu per satu, tapi sepertinya demikian," kata Eddy dihubungi terpisah. Namun, baik Ferry maupun Eddy mengatakan susunan itu masih mungkin berubah sebelum diserahkan ke KPU.

Baca: Banyak Ulama Ingin Berada Dalam Tim Pemenangan Prabowo - Sandiaga

Berita terkait

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

1 hari lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

2 hari lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

6 hari lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

7 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

8 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

9 hari lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

9 hari lalu

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

Viva Yoga mengatakan PAN tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

9 hari lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

11 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya