Pengamat: Ijtima Ulama 2 Tidak Akan Dongkrak Pemilih Prabowo

Senin, 17 September 2018 11:52 WIB

Calon Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Sidang Pleno Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu, 16 Septmber 2018. Dalam keputusan sidang ini ditetapkan bahwa Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Presiden RI tahun 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari menilai hasil Ijtima Ulama 2 yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI tak akan terlalu menambah dukungan untuk pasangan Prabowo - Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019. Sebab, kata Qodari, massa GNPF pada dasarnya memang basis pendukung Prabowo.

"Pada dasarnya GNPF ini segmen pendukung Prabowo, bukan segmen baru," kata Qodari kepada Tempo, Senin, 17 September 2018.

Baca:
Ijtima Ulama 2, Begini Kata Sandiaga Soal Janji ...
Lewat Ijtima Ulama 2, Rizieq Shihab Sebut ...

Qodari mengatakan yang perlu menjadi perhatian dalam aspek elektoral ialah kelompok yang bukan basis suara dari pasangan calon. Dukungan dari kelompok nonbasis suara inilah yang akan signifikan bagi pasangan calon.

Keputusan mendukung Prabowo - Sandiaga Uno diambil setelah Ijtima Ulama 2 digelar kemarin, Ahad, 16 September 2018 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. GNPF menerima Sandiaga Uno setelah pada Ijtima Ulama 1 akhir Juli lalu setelah mereka merekomendasikan dua ulama untuk wakil presiden Prabowo. Ulama yang diusulkan adalah mubalig Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri.

Advertising
Advertising

Baca: Prabowo Tandatangani Pakta Integritas Ijtima Ulama II, Ini Isinya ...

Qodari juga menganggap hasil Ijtima Ulama 2 tidak konsisten dengan keputusan sebelumnya. Sebab, dukungan tetap diberikan kendati Prabowo tak memilih ulama menjadi calon wakil presidennya. Ia berpendapat, hasil Ijtima Ulama 2 hanya formalisasi dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu. "Itu yang menjelaskan mengapa ketika wakilnya bukan ulama, tetap dukung Prabowo dan tidak bergeser ke Pak Jokowi," ujarnya.

Indikasi lainnya adalah salah satu poin kesepakatan yang meminta Prabowo menjamin keamanan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab sekembalinya ke Indonesia. Rizieq, yang terjerat kasus chat porno, saat ini tengah berada di Mekkah, Saudi Arabia. "Kesepakatan itu mengindikasikan bahwa dari awal kelompok ini pendukung Prabowo dan kontra Jokowi."

Simak: Ada Penolakan Ijtima Ulama II, Sekjen PAN ...

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRANSISCA

Berita terkait

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

1 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

2 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

14 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

18 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

18 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

20 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya