Satukan Partai Koalisi, SBY Bertemu Prabowo Malam Ini

Rabu, 12 September 2018 11:36 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi keterangan pers seusai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Dalam pertemuan tersebut, Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan bertemu malam ini. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan pertemuan itu merupakan lanjutan untuk membahas strategi dan teknik kampanye pemilihan presiden 2019.

"Ini pertemuan capres dan SBY sebagai penasihat kampanye," kata Arief melalui pesan teks, Rabu, 12 September 2018. Pertemuan yang akan digelar di rumah SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan pukul 19.00 itu disebut akan dihadiri calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Baca:
Setelah Jokowi, Istri Gus Dur Akan Ditemui Prabowo Subianto
Bermain Dua Kaki, Sekjen Gerindra: Demokrat Sudah Lapor Prabowo

Arief mengatakan koalisi akan membahas secara matang persiapan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang digelar serentak tahun depan. Menurut dia, partai koalisi yang terdiri dari Partai Gerindra, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional akan bersatu seiring dimulainya masa kampanye pilpres pada 23 September nanti.

Arief tidak menampik jika selama ini masih kerap terjadi perbedaan pendapat di antara koalisi. Para pejabat partai politik pun masih acap bersilang pendapat di media. Menurut dia, perbedaan itu memang harus dipelihara. "Tapi setelah 23 September akan satu nafas," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca:Curhat Caleg Demokrat ke Ruhut Sitompul: Kalau Prabowo Kami Kalah

Menurut dia, perbedaan pendapat perlu dibuka ke publik. Alasannya, publik perlu terlibat dalam perdebatan, menyumbang solusi, serta ikut mengontrol. "Koalisi empat partai ini adalah koalisi rakyat, yang mewakili empat saluran aspirasi rakyat."

Koalisi Prabowo sudah mengagendakan pertemuan secara periodik. Dia menampik persamuhan itu bermaksud membahas polemik dua kaki yang ditudingkan kepada partainya. Anggapan Demokrat bermain dua kaki merebak seiring dengan wacana partai memberi dispensasi kepada kader di daerah untuk mendukung Joko Widodo di pilpres 2019. "Bukan membahas gorengan dua kaki, karena memang tidak ada yang dua kaki," kata Arief.

Baca: Demokrat: Kami Dukung Prabowo, Insya Allah ...

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

32 menit lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

3 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

4 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

7 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

8 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

17 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya